CUPERTINO, iNews.id - FBI berhasil mendapatkan akses ke iPhone milik seorang pria bersenjata yang menewaskan tiga pelaut di pangkalan laut Florida pada Desember lalu. Berkat keberhasilan ini, FBI dapat mengungkap bukti baru.
Menurut Attorney General William Barr dan FBI Director Christopher Wray mengumumkan, bukti baru menghubungkan penembak dengan al Qaeda. Pengumuman itu muncul setelah Barr menuduh Apple gagal membantu pihak berwenang mendapatkan akses ke telepon penembak saat penyelidikan Januari lalu.
Bukti baru ditemukan di telepon mengungkapkan penembak, Mohammed Saeed Alshamrani, memiliki ikatan signifikan dengan al Quaeda. Pihak berwenang, kata Barr, sekarang memiliki informasi lebih lanjut mengenai kegiatan Alshamrani dalam tahun, bulan, dan hari menjelang serangannya.
“Hari ini saya senang mengumumkan berkat upaya tanpa henti dan kecerdikan para teknisi FBI, FBI akhirnya berhasil membuka kunci telepon Alshamrani,” ujar Barr dalam sebuah konferensi yang dikutip dari Business Insider, Selasa (19/5/2020).
Barr mengatakan lagi, Apple tidak akan membantu pejabat mendapatkan akses ke iPhone pria bersenjata tersebut. Apple sebelumnya telah membantah klaim, dengan mengatakan mereka memberikan cadangan, informasi, dan data iCloud dari akun Alshamrani untuk membantu penyelidikan.
“Kami meminta bantuan Apple. Presiden meminta bantuan Apple. Sayangnya, Apple tidak akan membantu kami membuka kunci ponsel. Apple sengaja merancang mereka sehingga hanya pengguna, dalam hal ini, teroris, yang bisa mendapatkan akses ke konten,” ujarnya.
Keberhasilan FBI membobol iPhone bukan yang pertama kali terjadi. Apple pernah melakukan hal yang sama pada 2016 saat berselisih dengan FBI mengenai apakah mereka harus membuka kunci iPhone yang terhubung dengan penembakan di San Bernardino, California. FBI akhirnya bekerja dengan perusahaan swasta untuk membuka kunci iPhone.