JAKARTA, iNews.id - Demi membuat pasar tak jenuh, para vendor smartphone kerap berinovasi untuk memikat hati para calon pembelinya. Sektor kamera tampaknya menjadi salah satu poin yang bisa menjadi 'senjata' baru para vendor smartphone. Tak lagi single kamera, para vendor berbondong-bondong menyematkan kamera ganda di belakang bodi smartphone mereka.
Sejatinya, penggunaan teknologi dual-camera atau kamera ganda sendiri, sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Kondisi ini jauh sebelum Apple dan Samsung memutuskan smartphone mereka untuk menggunakan dual-camera atau kamera ganda.
Sebelum Samsung, ada HTC yang lebih dulu mengenalkan smartphone dengan dual-camera di model One M8-nya. Kamera utama atau pertamanya yang memiliki ukuran lebih besar menggunakan teknologi Ultrapixel. Kemudian, modul kamera keduanya berfungsi sebagai sensor yang bisa memperkirakan dan menangkap kedalaman dimensi. Artinya, kamera kedua ini bisa digunakan untuk melahirkan efek bokeh.
Belakangan ini, teknologi dual camera mulai menjamur. Tengok saja Apple dan Samsung yang telah mengimplementasikan teknologi dual kamera di smartphone besutan mereka. Apple memulai teknologi dual- camera-nya di iPhone 7 Plus, sedangkan Samsung memulai debutnya di Galaxy Note 8.
Saat ini, menurut pakar gadget Herry SW, secara umum, dual camera di ponsel ada tiga macam. Pertama, kombinasi kamera warna (sensor RGB) dan kamera hitam putih (sensor monokrom). Sensor menokrom bertugas untuk menangkap detail objek, sedangkan sensor RGB menangkap warnanya. Keduanya, lalu digabungkan menjadi sebuah foto berwarna yang tajam.
Jenis dual-camera yang kedua adalah kombinasi lensa normal dan lensa wide. Lensa wide-nya mempermudah pengguna memotret di tempat yang sempit. Lensa itu juga mampu menghasilkan foto dengan sudut yang menarik saat pengguna memotret pemandangannya. Kemudian, jenis dual kamera ketiga ialah kombinasi lensa normal dengan lensa tele. Hal ini juga berguna untuk menghasilkan efek bokeh.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, tak mengejutkan jika teknologi yang identik dengan smartphone kelas atas ini, juga bisa ditemui di smartphone dengan kelas mid-range. Sehingga konsumen bisa mendapatkan banyak pilihan sesuai dengan budget yang dimilikinya.
"Seperti yang lazim terjadi di produk teknologi, seiring massalnya penggunaan dual kamera, harga ponsel dengan dual kamera kian lama jadi terjangkau. Jika dulu hanya tersedia di ponsel flagship atau high-end, kini sudah merambah ke segmen pasar yang lebih rendah," kata Herry kepada iNews.id, di Jakarta.
Ya, beberapa smartphone dengan pasar entry-level juga sudah menyematkan dual camera ini. Di Indonesia, misalnya, smartphone GenPro yang merilis smartphone berkamera ganda di GenPro X Pro miliknya. Kamera smartphone dengan sensor 13 MP dan 2 MP di GenPro X Pro ini, berfungsi untuk menghasilkan efek bokeh pada hasil foto, di mana latar belakang menjadi kabur atau blur.
Lalu, dari smartphone lokal, Advan maju lebih dulu dengan membawa dual-camera ke smartphone Advan A8. Produsen lokal ini menyematkan kamera ganda berukuran 18 MP dan 5MP. Dengan kamera ganda itu, Advan A8 mampu membuat foto bokeh, slow motion, timelapse, dan beauty video.
Tren Teknologi Masa Depan
Di masa mendatang, teknologi dual-camera ini diprediksikan tidak akan jauh berbeda dengan tiga macam dual- camera yang sudah menjejali pasar saat ini. Namun, teknologinya akan terus dikembangkan supaya kian optimal.
"Secara teknologi masih tidak akan jauh berbeda dengan tiga ragam yang ada di pasar. Namun, teknologinya akan dikembangkan agar semakin bagus dan optimal. Jadi, hasil foto lebih mantap dan tajam. Untuk lensa wide, distorsi bisa semakin dimaksimalkan, dan lain-lain," jelasnya Herry.
Di samping itu, masa hidup tren smartphone dual-camera ini diperkirakan masih akan ada hingga tahun depan. Sehingga memungkinkan Anda untuk melihat smartphone dual-camera lainnya di masa depan.