JAKARTA, iNews.id - Robot saat ini fokus pada tugas yang sangat khusus atau teoritis. Di masa depan, robot bisa saja lebih manusiawi dan dapat mengerjakan semua pekerjaan yang dilakukan manusia saat ini.
Supaya robot pandai membantu manusia dalam tugas sehari-hari, mereka harus mampu beradaptasi dengan elemen dan lingkungan yang berubah dengan cepat. Oleh karena itu, robot perlu dipelajari bukan diprogram.
Tentu saja, machine learning dan AI adalah bagian penting dari Everyday Robot Project X Alphabet. Alih-alih dengan susah payah memprogram robot untuk satu tujuan lalu memprogramnya lagi untuk tujuan lain, mereka bertujuan menciptakan robot yang belajar terkait bagaimana melakukan tugas-tugas dengan pemrograman seminimal mungkin.
Untuk menguji teorinya, X memilih tugas yang memiliki jumlah kesulitan yang tepat namun tetap dapat diukur dalam keberhasilan atau kegagalannya seperti memilah sampah. Robot virtual X akan berlatih memilah limbah di virtual office di cloud setiap malam dan kemudian akan menerapkannya pada robot fisik nyata dan sampah fisik real.
Hasil dari kegiatan praktis tersebut, kemudian akan dimasukkan dalam pelatihan simulasi yang dilalui robot lagi malam itu. Menurut X, ini telah menyebabkan pengurangan tingkat kontaminasi limbah kantor menjadi kurang dari 5 persen dari 20 persen.
Kendati demikian, semuanya tidak berakhir di sana. Langkah besar X berikutnya adalah melatih robot yang sama pada tugas lain tanpa membangun kembali robot atau menulis program baru. X mengakui itu tugas yang mustahil, tapi mereka masih akan tetap mengambil risikonya.