BEIJING, iNews.id - Ponsel Huawei terbaru tidak datang dengan Google Mobile Services (GMS) akibat perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China. Kekurangan Huawei ini menjadi keuntungan bagi Xiaomi dalam mempromosikan produknya.
Pada kotak smartphone flagship Mi 10 Pro versi Eropa terdapat tulisan ‘dengan akses mudah ke aplikasi Google yang paling sering Anda gunakan.’ Artinya, smartphone memberikan kemudahan akses ke aplikasi Google yang paling sering digunakan.
Dikutip dari Giz China, Senin (6/4/2020), cara Xiaomi dilihat sebagai strategi pemasaran langsung untuk mengambil keuntungan dari posisi Huawei. Produsen smartphone terkemukan telah lama mempraktikkan saling trolling.
Praktik saling trolling terjadi saat perusahaan menunjukkan kelemahan smartphone pesaing. Dengan cara ini, mereka membawa kemampuan perangkatnya ke tingkat yang berbeda.
Xiaomi adalah yang pertama menyindir Huawei terkait layanan dan aplikasi Google yang hilang di ponsel baru. Sebelumnya, Xiaomi tidak memperhatikan hal ini.
Para pemimpin pasar seperti Samsung, Huawei, dan Apple saling bertukar troll di antara mereka. Namun, Xiaomi kini memasuki segmen premium, sehingga ponselnya harus bisa bersaing dengan tiga pemimpin pasar.