JAKARTA, iNews.id - Microsoft down akibat update software keamanan siber milik CrowdStrike bernama Falcon. Bos CrowdStrike pun meminta maaf atas dampak yang terjadi.
Laporan sistem operasi (OS) Windows mengalami Blue Screen of Death (BSOD) menyebar di seluruh dunia. Luasnya pemadaman Windows ini dikaitkan dengan update perusahaan siber CrowdStrik, bukan serangan siber.
Insiden ini hanya berdampak pada perangkat yang menjalankan Windows bukan sistem operasi lain. Selang beberapa jam, CEO CrowdStrike George Kurtz pun angkat bicara.
"Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber. Masalahnya telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan," kata Kurtz dalam pernyataan yang dikutip dari Wired.
Kurtz mengonfirmasi, host Mac dan Linux tidak terpengaruh oleh updat tersebut. Dia juga mengatakan pelanggannya harus merujuk ke portal support. Tak lupa, dia meminta maaf atas kejadian tersebut dalam sebuah wawancara televisi.
"Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, wisatawan, dan siapa pun yang terkena dampak hal ini, termasuk perusahaan kami," katanya.
Dalam update yang dibagikan pada Jumat sore di media sosial, Kurtz kembali meminta maaf atas dampak yang disebabkan oleh update software mereka. Dia berjanji untuk memberikan transparansi penuh tentang bagaimana itu terjadi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah hal ini tak terjadi lagi.