JAKARTA, iNews.id - China menenggelamkan modul pertama dari data center komersial bawah laut. Modul yang baru ditenggelamkan pertama dari lebih dari 100 modul silinder yang akan diturunkan sekitar 115 kaki ke dasar laut.
Hainan Undersea Data Center Demonstration Development Project melibatkan lebih dari 100 unit, yang luasnya hampir 68.000 meter persegi, tenggelam di lepas pantai pulau Hainan. Setiap modul dirancang dengan umur 25 tahun dan berat 1.300 ton.
Sayangnya, tidak ada rincian mengenai hardware yang dirilis, meskipun CCTV mengatakan setiap unit penyimpanan data bisa memproses lebih dari empat juta gambar HD dalam 30 detik.
Meletakkan data center di bawah laut memakan biaya mahal dan sulit. Tapi, data center bawah laut memberikan banyak keuntungan bagi lingkungan, sebagaimana dikutip dari Tech Spot.
Selain tidak memakan lahan seluas 68.000 meter persegi, air laut yang dingin akan menghemat 122 juta kilowatt-jam listrik dan 105.000 ton air tawar setiap tahunnya. Lokasi tersebut juga menyediakan lingkungan bebas debu dan oksigen yang bisa melindungi perangkat elektronik dan membantu mengurangi kesalahan.
Seperti dilansir Global China Daily, Pu Ding, manajer umum proyek pengembangan percontohan UDC Hainan, mengatakan pusat data yang telah selesai akan memiliki efisiensi daya antara 40 persen dan 60 persen lebih banyak dibandingkan yang dibangun di darat.
Data center menggunakan kabel laut untuk menghubungkan modul ke stasiun pantai, tempat subsistem seperti distribusi listrik dan peralatan jaringan berada. Dari sinilah staf dapat melihat modul dan memastikan semuanya berfungsi dengan baik menggunakan sistem pemantauan bawah air.