MENLO PARK, iNews.id - Facebook mengungkapkan fakta mengejutkan belum lama ini. Raksasa jejaring sosial itu menyebutkan sebanyak 100 pengembang software memiliki akses yang tidak benar ke data pengguna Facebook.
Facebook menemukan banyak pengembang masih memiliki akses ke data pengguna dalam grup. Padahal, raksasa jejaring sosial ini telah memutuskan hak istimewa pengembang mengakses informasi Group tahun lalu.
Dikutip dari Cnet, Rabu (6/11/2019), Facebook mengatakan mengetahui setidaknya 11 mitra pengembang yang telah mengakses data dalam 60 hari terakhir. Mereka juga telah menghubungi sekitar 100 pengembang yang mungkin memiliki akses ke data tersebut.
"Meskipun kami tidak melihat bukti penyalahgunaan, kami akan meminta mereka untuk menghapus data anggota yang mungkin mereka simpan. Dan, kami akan melakukan audit untuk mengonfirmasi data telah dihapus," tulis Director of Developer Platform and Program Facebook Konstantinos Papamiltiadis dalam blog.
Pengungkapan terbaru ini menggarisbawahi bagaimana masalah privasi data terus mengganggu jejaring sosial terbesar di dunia. Pada Maret 2018, konsultan politik Inggris Cambridge Analytica memanen data hingga 87 juta pengguna Facebook tanpa izin mereka.
Skandal itu menimbulkan kekhawatirkan mengenai apakah jaringan sosial terbesar di dunia itu cukup melindungi data pengguna dan memicu pengawasan dari anggota parlemen dan regulator.
Facebook mengatakan pada September lalu pihaknya menangguhkan puluhan ribu aplikasi karena berbagai alasan sebagai bagian dari penyelidikan pengembang yang memiliki akses ke data pengguna yang diluncurkan tahun lalu.