JAKARTA, iNews.id - Menjadi konten kreator saat ini tengah digemari oleh sebagian masyarakat. Bahkan ada yang menjadikannya penghasilan utama, karena keuntungan pemasukannya cukup menguntungkan dan waktu yang digunakan lebih fleksibel.
Creative & Personal Branding Consultant, Temi Budi Satria mengatakan, dalam dunia konten kreator banyak yang sukses dan ada juga yang gagal. Hal ini karena tidak semua orang bisa menerima dengan perubahan teknologi.
"Maka saya selalu menggaungkan, tidak perlu jadi konten kreator, tapi how to mereka punya personal branding," ujarnya dalam podcast Aksi Nyata di channel resmi Partai Perindo, Rabu (13/4/2022).
Lebih lanjut, kata dia, segala sesuatu itu perlu dipikirkan. Maka ke depannya akan menjadi apa. Apalagi, kata Temi, kalau mereka paham sosial media, mengapa tidak untuk melakukan sesuatu hal baru yang dituangkan dalam kreativitas. Alhasil mereka bisa eksis dan perform di sosial media masing-masing.
"Saya ngajarin agar anak muda Indonesia bisa seperti itu," katanya.
Menurutnya, personal branding yang perlu dilakukan oleh para konten kreator bukanlah soal pencitraan. Walaupun terlihat sama, namun pencitraan memiliki makan lain tersendiri.
"Personal branding dan pencitraan sama, personal branding yang dicreat sedemikian rupa, Walaupun gak seperti itu asilnya," tambahnya.
Dia berpesan kepada konten kreator, agar melakukan personal branding atas dasar kejujuran. Harapannya hasil karya yang sudah dibuat akan mudah diterima masyarakat, bukan hanya sekadar pencitraan.