SAN FRANCISCO, iNews.id - TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial paling populer saat ini. Meski sukses, pengembang TikTok berencana untuk membuat layanan lain.
ByteDance, pemilik aplikasi TikTok berbasis di China, sedang mengembangkan layanan musik streaming berbayar yang ditujukan untuk pasar negara berkembang seperti yang diincar Spotify dan Apple. Kabarnya, aplikasi musik streaming ini bisa diperkenalkan pada awal musim gugur ini.
Laporan yang beredar juga menambahkan, ByteDance telah mendapatkan lisensi dari label musik besar India T-Series dan Times Music. Namun, belum mencapai kesepakatan dengan tiga grup label utama seperti Sony, Universal, dan Warner.
Melansir Ubergizmo, karena ByteDance belum mendapatkan hak musik dari label di Amerika Serikat, sehingga pihaknya tidak tergesa-gesa membawa layanan ke sana. Untuk harga, layanan baru pemilik TikTok diperkirakan akan lebih murah dibandingkan Spotify.
Sumber Bloomberg yang dikutip dari Variety, Rabu (22/5/2019), menyatakan, ByteDance berusaha mengubah beberapa pengguna aplikasi menjadi pelanggan yang membayar. Perusahaan akan memasukkan katalog lagu-lagu yang tersedia berdasarkan permintaan serta video, bukan klon Spotify atau Apple Music.
Layanan terbaru ByteDance tidak akan menggunakan nama TikTok. Tapi, aplikasi dilaporkan akan tiba lebih dulu di pasar negara berkembang di mana Spotify dan Apple Music belum diluncurkan.
Pesaingnya di beberapa pasar tersebut akan terdiri atas layanan QQ Music Tencent serta YouTube yang tersedia secara luas di seluruh dunia.