JAKARTA, iNews.id - Kecerdasan buatan (AI) tampaknya berdampak pada kehidupan anak-anak Gen Alpha, generasi yang lahir antara 2010-2025. Ini terungkap dari studi baru yang dilakukan Hosting Advice.
Survei itu telah mensurvei orang tua yang memiliki anak berusia 7-14 tahun untuk memahami pengalaman mereka. Kemudian melihat penggunaan AI dan pengaruhnya terhadap perkembangan.
Sebagaimana dikutip dari Gizmo China, Kamis (25/7/2024) temuan ini mengungkapkan hampir separuh (49 persen) orang tua yang disurvei melaporkan anak-anak Gen Alpha sudah menggunakan AI. Menariknya, kesenjangan gender muncul dalam adopsi AI, di mana 54 persen orang tua menyatakan anak laki-laki mereka menggunakan alat ini dibanding perempuan yang hanya 45 persen.
Saat anak-anak Gen Alpha memasuki masa remaja antara 13-14 tahun, penggunaan AI tampaknya meningkat secara signifikan, dengan 60 persen orang tua melaporkan penggunaan tersebut. Survei juga mengeksplorasi faktor AI dalam penyelesaian pekerjaan rumah.
Meskipun 20 persen orang tua menyatakan anak mereka menggunakan AI untuk membantu pekerjaan rumah, 40 persen menyatakan penolakan terhadap praktik ini dengan alasan kekhawatiran akan potensi kecurangan.
Terlepas dari kekhawatiran ini, mayoritas orang tua (54 persen) yang disurvei mendukung Pengiran alat AI oleh anak-anak. Mereka menganggap alat-alat ini bermanfaat untuk pendidikan yang dipersonalisasi (30 persen), pengembangan keterampilan social (18 persen), menumbuhkan kreativitas (29 persen), dan mempersiapkan anak-anak untuk masa depan (21 persen).
Survei juga mengidentifiksai kesenjangan gender dalam hal dukungan orang tua, di mana ayah yang disurvei menunjukkan tingkat dukungan yang lebih tinggi terhadap penggunaan alat AI (66 persen) dibandingkan ibu (47 persen).