Penyalahgunaan Data Pribadi dan Hoaks Meningkat, Ini Langkah Pemerintah 

Siska Permata Sari
Inovasi dan disrupsi teknologi yang sangat pesat membawa berbagai perubahan besar di seluruh sektor, namun juga mendorong masalah baru sehingga dibutuhkan literasi. (Foto: Ilustrasi/Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Inovasi dan disrupsi teknologi yang berkembang sangat pesat membawa berbagai perubahan besar di seluruh sektor. Namun, perubahan tersebut mendorong munculnya berbagai bahaya dan permasalahan baru, seperti penipuan daring, penyebaran berita bohong (hoaks) hingga penyalahgunaan data pribadi. 

Dirjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan kondisi tersebut semakin mendesak adanya literasi dan edukasi yang meluas serta merata terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya di bidang digital. Kesadaran dan pemahaman yang mendalam terkait pemanfaatan teknologi digital menjadi sebuah urgensi yang perlu segera dipenuhi, guna mewujudkan ruang digital yang nyaman, produktif, juga kreatif. 

“Berbagai fondasi yang dapat memfasilitasi transformasi digital, mulai dari infrastruktur, aplikasi, regulasi, tata kelola, hingga pengembangan teknologi penunjang. Namun semua ini kuncinya ada pada SDM digital,” tutur Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangan persnya, Jumat (17/12/2021). 

Menjawab kebutuhan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kominfo dan GNLD Siberkreasi menginisiasi Program Literasi Digital Nasional yang menjangkau lebih dari 12,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota, 34 provinsi pada 2021. Tujuan utama dari pelaksanaan program literasi digital ini adalah membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital serta mengembangkan, meningkatkan, dan memberdayakan keterampilan masyarakat Indonesia di dunia digital. 

"Ini didasari empat pilar literasi digital (kecakapan digital, keamanan digital, etika digital, dan budaya digital), program ini diimplementasikan melalui berbagai kelas, lokakarya, serta seminar, baik secara luring maupun daring," katanya 

Dia menambahkan, sebagai penutup dari berbagai kegiatan literasi digital yang telah dilaksanakan di penghujung 2021, Kementerian Kominfo menggelar Netizen Fair 2021. Kegiatan dilakukan secara serentak dan hybrid di berbagai kota/kabupaten sejak November 2021 dengan puncak acara di Bali pada 18-19 Desember 2021.

Dia menuturkan dalam kegiatan ini terdapat talkshow interaktif membahas empat pilar literasi digital, juga isu-isu terkini mengenai teknologi digital. Di samping itu, ada pelatihan dan kelas-kelas Netizen Talks yang mengulas pemanfaatan teknologi digital secara lebih mendalam, seperti pembuatan konten, tips dan trik membuat podcast, hingga kelas animasi.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
11 hari lalu

Menko Airlangga Proyeksi Ekonomi Digital RI Tembus Rp6.657 Triliun di 2030

Megapolitan
16 hari lalu

Pramono Perluas Digitalisasi Pasar: Warga Pakai QRIS, Preman dan Copet Berkurang

Megapolitan
16 hari lalu

Pramono Buka Jakarta Economic Forum 2025, Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Majukan Jakarta

Nasional
1 bulan lalu

Instruktur Berkualitas, Peserta Didik Naik Kelas

Bisnis
2 bulan lalu

Pelindo Perbarui Aplikasi Phinnisi, Perkuat Transformasi Digital

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal