JAKARTA, iNews.id - Liveuamap, alat yang digunakan wartawan dan organisasi bantuan untuk mengikuti konflik di Ukraina menjadi target serangan DDoS. Serangan dikabarkan berlangsung sekitar 18 jam.
Situs web Liveuamp didirikan pada 2014 oleh jurnalis Ukraina dan pengembang software. Pada 12:48 ET, Liveuamap mengatakan situs webnya perlahan kembali online dengan bantuan dari Cloudflare, sebagaimana dikutip dari Engadget.
"Website dicadangkan, terima kasih kepada @Cloudflare," kata akun Twitter resmi Liveuamap.
Pada saat itu, aplikasi seluler masih mengalami beberapa masalah. Sayangnya, tidak diketahui siapa yang berada di balik serangan itu. Menjelang invasi Kamis, Ukraina menyalahkan Rusia atas serangkaian serangan siber yang melumpuhkan puluhan situs web pemerintah.
Sejak itu, negara tersebut telah meminta “Tentara TI” yang terdiri dari sukarelawan internasional untuk mengganggu situs web pemerintah Rusia. Pada akhir pekan yang sama, Anonymous mengaku bertanggung jawab atas serangan DDoS di situs web Kementerian Pertahanan Rusia.