JAKARTA, iNews.id - Sekelompok hacker telah meretas sistem Ethereum. Tak tanggung-tanggung, kelompok hacker itu telah mengantongi 60 juta dolar AS atau hampir Rp933 miliar.
Sebagaimana dikutip dari Tech Radar, dalam enam bulan terakhir, kolompok hacker mampu mengelabui hampir 100.000 orang. Scam Sniffer mengatakan, hacker menggunakan metode Create2 untuk melancarkan aksinya.
Create2 adalah opcode yang memungkinkan pengguna memprediksi alamat kontrak sebelum diterapkan di jaringan Ethereum. Skema ini dijuluki metode alamat palsu.
Hacker dapat membuat alamat sementara untuk setiap transaksi mirip dengan tujuan pengiriman dana oleh korban. Dengan begitu, tidak ada kecurigaan dari korban.
Karena alamatnya rangkaian panjang karakter yang tampak acak, sebagian besar pengguna hanya memeriksa ulang beberapa karakter pertama dan terakhir, alih-alih membandingkan keseluruhan alamat.
Saat korban tidak menaruh curiga, maka dana akan dikirimkan dengan mudah. Peneliti keamanan siber mengungkapkan salah satu korban bahkan ada yang mengalami kerugian hingga Rp24 miliar.
Dengan maraknya kasus peretasan ini, pengguna Ethereum disarankan memeriksa kembali seluruh alamat sebelum mengirim dana, bukan hanya karakter pertama dan terakhir.