JAKARTA, iNews.id - Avatar: The Way of the Water gagal mengklaim peringkat teratas akhir pekan lalu karena dipuncaki The First Slam Dunk. Menariknya, beberapa bioskop di negara melaporkan masalah teknis, salah satunya di Jepang yang terpaksa mengurangi frame rate 48 fps menjadi 24 fps.
Sebagaimana dikutip dari Engadget, fans dilaporkan diberikan uang pengembalian. Beberapa jaringan theater disebutkan mempunyai masalah, termasuk United Cinemas Co., Toho Col, dan Tokyu Corp., menolak mengomentari masalah itu.
Tidak banyak bioskop mendukung pemutaran high frame rate (HFR) 48 fps karena memerluka proyektor terbaru atau peningkatan yang sudah ada. Biasanya, bioskop akan mengetahui format mana yang dapat mereka putar dan rencanakan sesuai dengan itu.
Tapi HFR telah digunakan sangat sedikit, sehingga dapat dimengerti jika kesalahan muncul. Avatar: The Way of the Water tersedia dalam berbagai format, termasuk 2D 48 fps, 3D 48 fps, dan reguler 24 fps, sebagaimana dikutip dari Engadget.
Jika melihat versi 48 fps, itu hanya menggunakan teknologi HFR untuk urutan tindakan. Sementara dialog dan adegan yang lebih lambat diputar ke 24 fps (dengan menduplikasi bingkai).
Film terkenal lainnya yang menggunakan HFR adalah trilogi Gemini Man dan The Hobbit karya Ang Lee. Ketika The Hobbit keluar pada 2012, frekuensi gambar tinggi bekerja paling baik dengan format 3D karena membantu menghilangkan potensi ketegangan mata dan bahkan rasa mual. Itu bukan masalah dalam 2D, jadi 24 fps memberikan tampilan paling alami tanpa efek video game yang tidak disukai banyak orang.