JAKARTA, iNews.id - X yang dulunya bernama Twitter akan mengumpulkan rincian biometrik, bersama dengan data pekerjaan dan pendidikan penggun. Kini, kebijakan privasi yang baru dirilis menunjukkan X akan menggunakan data ini untuk melatih model AI.
Kebijakan privasi dengan jelas menunjukkan perusahaan berencana menggunakan informasi yang dikumpulkan, bersama dengan data apa pun yang tersedia untuk umum. Data tersebut digunakan untuk membantu melatih algoritme machine learning.
"Kami dapat menggunakan informasi yang kami kumpulkan dan informasi yang tersedia secara publik untuk membantu melatih machine learning atau artificial intelligence (AI) kami demi tujuan yang diuraikan dalam kebijakan ini," bunyi postingan privasi.
Musk telah mengonfirmasi perubahan tersebut, tapi mencatat hanya informasi publik yang akan dikumpulkan, bukan DM atau apa pun yang bersifat pribadi, sebagaimana dikutip dari Engadget.
X tidak memiliki ambisi AI publik, tapi pemiliknya, Elon Musk punya. Dia baru-baru ini meluncurkan perusahaan bernama xAI yang bertujuan untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta.
Jadi, kemungkinan data biometrik dan informasi yang terkait akan digunakan untuk mencapai tujuan itu. Stackdiary menunjukkan ke teks di beranda xAI yang menyatakan akan bekerja sama dengan X.
Ada opsi lain mengenai arah tujuan data ini. Musk baru-baru ini mengumumkan ambisinya bersaing dengan Linkedin, dengan menyatakan situs pekerjaan itu “ngeri” dan versi X akan “keren.”