JAKARTA, iNews.id - Teknologi artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan telah berkembang dan tumbuh secara eksponensial. Diprediksi dalam 3-5 tahun ke depan kemampuaan AI bisa meningkat 1.000 kali lipat.
Namun, perkembangan teknologi tidak lepas dari efek positif dan negatif. Sebab itu, dibutuhkan kesiapan sumber daya mansusia (SDM) yang menguasai tekenologi AI yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan dengan kontrol manusia.
"Perkembangan kecerdasan buatan (AI) sudah mencapai tingkat eksponensial yang luar biasa. Jika kita tidak bergerak sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, kita berpotensi akan mengalami ketertinggalan yang jauh. Masa depan membutuhkan generasi yang tidak hanya siap, tapi juga bersedia untuk mengembangkan banyak bakat, termasuk literasi teknologi," ujar Direktur Utama Lintasarta, Bayu Hanantasena dilansir dalam podcast Gita Wirjawan bertajuk Endgame, Kamis (4/1/2025).
Bayu menyoroti pentingnya literasi teknologi sebagai salah satu bakat kunci yang harus dimiliki anak-anak Indonesia ke depan. "Anak-anak ini harus siap dan bahkan memberikan upaya maksimal untuk memiliki multi-talenta, dan technology literacy menjadi suatu keharusan. Kekuatan teknologi akan menjadi pendorong utama kemajuan, dan kita tidak boleh ketinggalan," katanya.
Dia menuturkan, secara tidak sadar selama ini masyarakat telah menggunakan teknologi AI, mulai dari smartphone hingga transportasi. "Teknologi AI sudah banyak digunakan dalam sehari-hari. Jika terbang dari AS (Amerika), yang menerbangkan bukan pilot lagi, tetapi AI, termasuk dalam smartphone," ujar Bayu.
Pria lulusan Teknik Elektro ini menjelaskan untuk itu perlu adanya kontrol dan regulasi dalam pengembangan teknologi AI. "Kita tidak bisa membuang negatif tetapi harus bisa mengelola. Kesiapan kita diuji, termasuk pada sistem pendidikan kita. Siap menuju era AI," ucapnya.
"Saat ini, sebanyak 8 miliar di dunia sudah dipaksa menggunakan teknologi AI seperti media sosial. Kita dipaksa berkomunikasi di media sosial, dibutuhkan kontrol dan pemanfaatan yang baik sehingga membantu manusia," kata Gita Wirjawan dalam diskusi tersebut.