8 Ilmuwan Muslim yang Karyanya Mendunia, Penemuannya Masih Penting sampai Sekarang

Punta Dewa
Ilmuwan muslim yang karyanya mendunia, Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (Foto:Medium)

JAKARTA - iNews.id - Ada beberapa ilmuwan muslim yang karyanya mendunia, bahkan penemuannya masih digunakan sampai sekarang. Sejumlah karya ilmuwan muslim memberikan kontribusi besar bagi kehidupan modern saat ini.

Berikut 8 ilmuwan muslim yang karya dan penemuan ilmu pengetahuannya mendunia, seperti dikutip iNews dari berbagai sumber, Selasa (24/1/2022).

1. Abu Ali Al Husain bin Abdillah al-Balkhi


Abu Ali Al Husain bin Abdillah al-Balkhi atau Ibnu Sina dikenal juga sebagai Avicenna di dunia Barat. Dia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter asal Persia, kelahiran Afshona, Uzbekistan pada Agustus 980 Masehi. 

Ibnu Sina seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan kedokteran. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Kedokteran Modern". Ibnu Sina meninggal 22 Juni 1037 di Hamedan, Iran.

Karya:

Semasa hidupnya, Ibnu Sina telah menulis sebanyak 246 buku. Dua dari bukunya yang paling penting adalah kitab al shifa (buku penyembuhan) berisi 20 jilid al qanun fit tibb (kanon kedokteran) yang merupakan pedoman utama ilmu kedokteran di barat dari abad ke-12 hingga ke-17.

2. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi

Muhammad bin Musa al-Khawarizmi lahir sekitar tahun 780 di Khwarezmia dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Al-Khawarizmi adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Kufah, Irak. 

Karya: 

Muhammad bin Musa al-Khawarizmi merancang mata pelajaran Aljabar dan Algoritma yang dikembangkan oleh orang lain. Kata algoritma berasal dari namanya. Bukunya (hisab al-Jabr wal-Muqabala) (Perhitungan Integrasi dan Persamaan) digunakan hingga abad ke-16 sebagai buku teks utama universitas-universitas Eropa. 

Dia menemukan konsep nol atau (sifr). Dengan demikian, menciptakan sebuah revolusi dalam matematika. Hal ini diarahkan untuk perbaikan dalam perhitungan program dunia dan kemajuan di bidang astronomi dan geografi.

3. Abu Abdullah al Battani

Abu Abdullah al Battani dilahirkan di Harran dekat Urfa pada 858 Masehi dan meninggal di Samarra, Irak, pada 929 Masehi. Abu Abdullah al Battani adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab.

Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri.

Karya:

Abu Abdullah al Battani orang pertama yang menggantikan latihan akord Yunani sekaligus orang pertama yang mengembangkan konsep kotangen dan menyediakan tabel mereka dalam derajat.

4. Ghiyath Al-din Al-Kashi

Ghiyath Al-din Al-Kashi dilahirkan di Kashan, Iran, tahun 1380 dan meninggal di Samarkand, Uzbekistan pada 22 Juni 1429. Ghiyath Al-din Al-Kashi astronom dan matematikawan Persia.

Karya:

Ghiyath Al-din Al-Kashi menemukan teori angka dan teknik perhitungan Dalam bukunya (Miftah ul Hissab) atau (Kunci Kalkulator), ia mendefinisikan algoritme untuk menemukan akar ke-5 dari bilangan apa pun. Buku ini diajarkan di sekolah Persia sampai abad ke-17.

5. Abu Al Wafa Muhammad al Buzjani

Abu Al Wafa Muhammad al Buzjani dilahirkan di Buzhgan, Iran,pada 10 Juni 940M dan meninggal di Baghdad, Irak, pada 15 Juli 998 M. Abu Al Wafa Muhammad al Buzjani adalah seorang astronom dan matematikawan asal Persia.

Pada tahun 959, Abul Wafa memutuskan pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri. Pemikiran pentingnya tentang fungsi trigonometri; Aturan sinus; beberapa identitas trigonometri.

Karya:

Abu Al Wafa Muhammad al Buzjani adalah orang pertama yang menunjukkan sifat umum teorema sinus relatif terhadap segitiga bola. Dia mengumumkan secan dan cosecan untuk pertama kalinya. Dia menambahkan solusi masalah geometris dalam geometri.

6. Al Hasan Ibn Al Haytham

Al Hasan Ibn Al Haytham dilahirkan di Basra, Irak, pada 1 Juli 965 Masehi dan meninggal di Kairo, Mesir, pada 6 Maret 1040. Abu Ali al-Hasan bin al-Hasan bin al-Haytham atau Ibnu al-Haytham, di barat lebih dikenal dengan nama Alhazen adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.

Karya:

Melalui Buku Optiknya (Kitab al-Manazir) dan terjemahan Latinnya (De Aspectibus), gagasannya mempengaruhi para sarjana Eropa dan Pada abad ke-17. Eropa memecahkan masalah yang dibingkai oleh Al Hasan Ibn Al Haytham yang dikenal sebagai masalah Al-Hasan.

Saat ini, banyak yang menganggapnya sebagai tokoh penting dalam sejarah optik dan "Bapak Optik modern" karena penemuannya dalam optik dan visi membalikkan kesalahpahaman selama berabad-abad.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Sains
3 tahun lalu

Ismail Al-Jazari, Ilmuwan Muslim yang Punya Peran Penting Dalam Dunia Robotika

Sains
4 tahun lalu

Tri Mumpuni, Ilmuwan Muslim Indonesia Paling Berpengaruh di Dunia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal