BEIJING, iNews.id - China membuat stasiun luar angkasa sendiri. Negeri Tirai Bambu ini berencana mengirim empat misi luar angkasa berawak dan kapal kargo untuk menyelesaikan pekerjaan di stasiun luar angkasa dalam dua tahun.
Dikutip dari laman ABCNews, Rabu (6/5/2020) pengumuman oleh program luar angkasa kru negara itu semakin memperkuat aspirasi China untuk menyaingi Amerika Serikat, Eropa, Rusia, dan perusahaan swasta dalam eksplorasi luar angkasa. Pesawat luar angkasa tak berawak dan kapsul dilempar ke luar angkasa dengan menunggangi roket Long March 5B.
Kapsul adalah perbaikan pada Shenzhou berdasarkan pada model Soyuz bekas Uni Soviet dan dapat membawa enam astronot. China sebelumnya meluncurkan stasiun ruang angkasa eksperimental yang kemudian jatuh kembali ke atmosfer. Mereka berencana membangun fasilitas yang lebih besar dengan banyak modul untuk menyaingi skala Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Program luar angkasa China yang berkembang mencapai tonggak tahun lalu dengan mendaratkan pesawat ruang angkasa di sisi gelap bulan yang sebagian besar belum dijelajahi dan memiliki rencana untuk meluncurkan pendaratan dan penjelajahan di Mars.
Program ini telah berkembang pesat, terutama sejak misi awak pertamanya pada tahun 2003, dan telah mencari kerja sama dengan badan-badan antariksa di Eropa dan di tempat lain. Amerika Serikat telah melarang sebagian besar kerja sama ruang angkasa dengan China di luar masalah keamanan nasional, mencegah China berpartisipasi dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional dan mendorongnya untuk secara bertahap mengembangkan peralatannya sendiri. Roket Long March 5B yang baru telah dirancang khusus untuk mendorong modul stasiun ruang angkasa masa depan ke orbit.
China juga di antara tiga negara yang merencanakan misi ke Mars untuk musim panas ini. Amerika Serikat meluncurkan pendarat, China memiliki kombo pendarat, dan Uni Emirat Arab mengirim pengorbit.