JAKARTA, iNews.id - Menyambut pergantian tahun, China meluncurkan roket lagi ke luar angkasa. Peluncuran luar angkasa terakhir China 2022 telah memicu peringatan akan jatuhnya puing-puing roket dari Badan Antariksa Filipina.
Roket China Long March 3B diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center Thursday Kamis membawa satelit Shiyan-10 02 yang akan digunakan untuk verifikasi di orbit teknologi luar angkasa baru. Misalnya, pemantauan lingkungan di luar angkasa.
Setelah peluncuran Badan Antariksa Filipina PhilSA merekomendasikan tindakan pencegahan terkait puing-puing yang diperkirakan tidak terbakar dari roket Long March 3D dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Space.com.
Pejabat PhilSA mengeluarkan peringatan kepada semua lembaga pemerintah terkait tentang perkiraan area zona penurunan dan mengusulkan penerbitan peringatan yang sesuai untuk akses udara dan laut. Sisa-sisa kendaraan peluncuran, seperti pendorong roket dan fairing payload, diproyeksikan jatuh ke dalam area drop zone yang terletak di sekitar tepian Recto.
"Meskipun tidak diproyeksikan jatuh di daratan atau daerah berpenghuni di dalam wilayah Filipina, puing-puing yang berjatuhan menimbulkan bahaya dan potensi risiko bagi kapal, pesawat terbang, kapal penangkap ikan, dan kapal lain yang akan melewati zona penurunan," bunyi pernyataan PhilSA.
Area drop zone yang sebenarnya, kata PhilSA, dapat berubah karena berbagai faktor seperti rotasi bumi, kondisi cuaca dan iklim. “Ada juga kemungkinan puing-puing melayang di sekitar area dan hanyut ke pantai terdekat. Selain itu, kemungkinan masuknya kembali yang tidak terkendali ke atmosfer tahap atas roket yang kembali dari luar angkasa tidak dapat dikesampingkan saat ini," kata PhilSA.
PhilSA segera memberi tahu otoritas lokal jika dugaan puing terlihat. PhilSA juga memperingatkan masyarakat agar tidak mengambil atau melakukan kontak dekat dengan bahan-bahan ini yang mungkin mengandung sisa-sisa zat beracun seperti bahan bakar roket.