JAKARTA, iNews.id - Mempelajari planet sulit bukan hanya karena jaraknya yang jauh, tapi karena mereka juga memiliki sifat yang sulit dibaca. Di Tata Surya hanya memiliki sedikit informasi tentang permukaan Venus karena atmosfernya yang tebal membuatnya sulit dilihat.
Berjarak 50 tahun cahaya, planet GJ1214b telah terbukti sama rumitnya, menentang percobaan pengamatan selama 15 tahun karena sifatnya berkabut. Tapi, sekarang teleskop luar angkasa James Webb telah mampu mengintip atmosfer yang tebal dan lapisan es seperti Neptunus.
Hanya sekitar tiga kali diameter Bumi, planet kemungkinan besar memiliki banyak air. Tapi, terletak di atmosfer, bukan di permukaan karena suhu permukaannya tinggi. Uap air mungkin telah berkontribusi pada kekaburan atmosfer, yang membuat pengamatan menjadi sulit.
Namun, senyawa penyebab utama pemantulan masih belum diketahui. "Planet ini benar-benar diselimuti oleh semacam kabut atau lapisan awan. Atmosfer tetap benar-benar tersembunyi dari kami sampai pengamatan ini," kata penulis utama Eliza Kempton dari University of Maryland dalam sebuah pernyataan.
Untuk mengamati planet ini, para peneliti menggunakan Webb’s Mid-Infrared Instrument (MIRI), yang dapat melihat variasi suhu di seluruh planet, menunjukkan perbedaan antara siang hari yang panas yang selalu menghadap ke bintang dan sisi malam yang lebih sejuk yang selalu menghadap ke luar angkasa. Selain mempelajari komposisi atmosfer, para ilmuwan juga dapat menentukan bahwa suhu rata-rata planet ini adalah 230 derajat Celcius yang sangat panas.
Ini menunjukkan bagaimana alat-alat baru dapat memecahkan beberapa masalah sulit dalam penelitian exoplanet. Para ahli menggambarkan planet ini sebagai paus putih dari karakterisasi atmosfer exoplanet.
“Selama hampir satu dekade terakhir, satu-satunya hal yang benar-benar diketahui tentang planet ini adalah atmosfernya berawan atau berkabut,” kata Rob Zellem, peneliti exoplanet di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan.