JAKARTA, iNews.id - Jika menginginkan teleskop kuat, Anda harus membuatnya besar. Tapi, sekarang mungkin untuk membuat teleskop yang sangat kuat dengan menggunakan beberapa antena kecil yang tersebar di area yang luas.
Begitulah cara proyek seperti Event Horizon Telescope mengambil gambar pertama black hole yang terkenal bekerja. Proyek yang akan datang disebut Square Kilometer Array observatory (SKAO) diatur untuk menjadi teleskop radio terbesar di dunia, dengan antena ditempatkan dari Afrika Selatan dan Australia.
Pada akhirnya, ini dimaksudkan untuk memiliki ribuan antena, dengan total area penerima lebih dari satu kilometer persegi, memungkinkannya untuk melihat begitu jauh, sehingga dapat melihat kembali ke tahap awal alam semesta.
SKA saat ini sedang dibangun, tetapi sebelum dapat digunakan untuk ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip desain perlu dikerjakan. Itulah tugas MeerKAT, susunan 64 antena di Afrika Selatan yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari sistem SKAO. sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Biasanya, semua teleskop akan bekerja bersama sebagai bagian dari larik. Namun baru-baru ini, para astronom di markas besar SKAO di Jodrell Bank di Inggris menggunakan data dari 64 piringan ini dengan cara yang berbeda, dengan menggunakannya secara individual untuk melihat petak langit yang berbeda, untuk membangun gambaran skala besar.
Para peneliti menggunakan 64 antena untuk membuat peta radio langit, yang dipetakan ke posisi galaksi yang dilihat oleh teleskop optik. Itu menunjukkan array mampu menyatukan data dari banyak antena individu untuk melihat alam semesta dalam skala besar.
"Deteksi ini dibuat hanya dengan sejumlah kecil data survei percontohan," kata penulis utama Steven Cunington dari University of Manchester dalam sebuah pernyataan.