JAKARTA, iNews.id - Universitas Pamulang (UNPAM) memperingati adanya hari disabilitas internasional, Sabtu (3/12/22) di Aula lobby gedung B Universitas Pamulang Viktor. Peringatan tersebut diawali oleh penampilan oleh para mahasiswa disabilitas UNPAM, dimulai dengan penampilan bernyanyi, memainkan peralatan musik dan mengaji.
Sambutan diberikan oleh Ketua Yayasan Sasmita Jaya yakni Dr. (H.C) H. Darsono dengan ucapan syukur dikarenakan acara tersebut dilaksanakan untuk memperhatikan perjuangan teman-teman disabilitas untuk melakukan aktivitas terlebih pada dunia pendidikan.
Lebih lanjut, Rektor Universitas Pamulang yakni Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si menyampaikan dengan memperingati hari disabilitas juga ingin memperlihatkan jika Universitas Pamulang memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki disabilitas untuk duduk di dunia pendidikan tanpa adanya perbedaan. Bahkan diberikan biaya kuliah gratis.
Hal tersebut dilakukan dengan harapan pada penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memperlihatkan jika seorang disabilitas memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan orang biasa bahkan bisa lebih.
“Memberikan kesempatan seluas-luasnya dan eksistensi untuk para penyandang disabilitas untuk memaksimalkan potensi mereka," ujar Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si.
Sebanyak 61 mahasiswa disabilitas, terdapat 5 orang wisudawan disabilitas UNPAM dan saat ini sudah bekerja. Haris Yohanes sebagai salah satu wisudawan disabilitas lulus pada 2022 jurusan teknik informatika, saat ini bekerja sebagai guru ilmu komputer di Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat Nasional Jakarta pun menyampaikan harapannya pada diperingatinya hari disabilitas nasional tersebut.
“Harapannya bisa memotivasi masyarakat bahwa ada disabilitas diantara masyarakat tapi kita semua setara dan memiliki hak dan mempunyai kesempatan yang sama," ujar Haris.
Dr. (H.C) H. Darsono sebagai ketua dari yayasan mengatakan bahwa melayani disabilitas merupakan bukti bahwa teman-teman disabilitas memiliki kemampuan yang lebih dan talenta tertentu yang dapat ditunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa hidup produktif, mandiri dan tidak menjadi beban bagi yang lain.
"Karena untuk disabilitas di sini semuanya gratis sampai lulus, bahkan laptop pun kita kasih," ujarnya.