JAKARTA, iNews.id - Blok pembangun utama DNA ditemukan secara misterius di meteorit. Hal ini menunjukkan dampak kosmik mungkin pernah membantu mengantarkan material vital kehidupan ke Bumi kuno.
DNA terbuat dari empat blok bangunan utama yakni nukleobasa yang disebut adenin (A), timin (T), sitosin (C) dan guanin (G). Molekul suadara DNA, RNA juga menggunakan A, C, dan G. Tapi menganti timin dengan Urasil (U).
Para ilmuwan bertanya-tanya apakah meteroit mungkin telah membantu mengirimkan senyawa ini ke Bumi sebelumnya telah mencari nukleobasa di batuan luar angkasa. Tapi, sampai sekarang para ilmuwan hanya mendeteksi A dan G di batuan luar angkasa, bukan T, C, atau U.
Nukleobasa datang dalam dua rasa, yang dikenal sebagai purin dan piramid. Nukleobasa yang sebelumnya terlihat pada meteorit adalah purin, yang masing-masing terbuat dari molekul heksagonal yang menyatu dengan molekul pentagonal.
Yang hilang di batuan luar angkasa sampai sekarang adalah piramid, yang merupakan struktur yang lebih kecil yang masing-masing hanya terbuat dari molekul heksagonal.
Sudah lama menjadi misteri mengapa hanya purin, bukan piramid, yang terlihat di meteorit. Percobaan laboratorium sebelumnya yang mensimulasikan kondisi di luar angkasa menunjukkan purin dan piramid dapat terbentuk selama reaksi kimia yang dipicu cahaya di dalam awan molekul antarbintang, dan senyawa tersebut kemudian dapat digabungkan ke dalam asteroid dan meteorit selama pembentukan tata surya.
Reaksi kimia semacam itu mungkin juga terjadi secara langsung di dalam batuan luar angkasa. Sekarang, para ilmuwan akhirnya mendeteksi semua piramid dan purin yang ditemukan dalam DNA dan RNA dalam meteorit yang berhasil sampai ke Bumi.