CALIFORNIA, iNews.id - NASA mengubah sekumpulan gambar luar angkasa menjadi musik. Prosesnya, sonifikasi pada dasarnya bukan sesuatu yang baru.
Namun, sonifikasi ini adalah pertama kalinya gambar galaksi diubah menjadi suara. Badan antariksa memanfaatkan berbagai sumber untuk data tersebut, termasuk pengamatan dari Hubble Space Telescope, the Chandra Observatory, dan banyak lagi.
Data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara. Tapi, visual cenderung menjadi yang paling umum. Manusia sangat bergantung pada penglihatan untuk memahami dunia material, tapi ini bukan satu-satunya.
Ada juga kemampuan untuk mendengar dan persepsi unik yang ditawarkan oleh suara, yang dengan sendirinya merupakan representasi dari beberapa jenis data yang mendasarinya. NASA telah menggabungkan keduanya dengan mengambil data observasi yang digunakan untuk membuat beberapa gambar Bima Sakti yang paling terkenal dan mengurai kembali data tersebut menjadi suara.
Daripada menampilkan cahaya, gas, debu, objek, dan elemen lain secara visual, elemen ini disajikan dengan suara yang berbeda mulai dari drone rendah hingga nada tinggi. Pencahayaan dalam gambar digunakan untuk mengontrol intensitas dan nada audio.
Badan antariksa menugaskan masing-masing teleskop di belakang pengamatan untuk berfungsi sebagai 'instrumen' individu, suara masing-masing mewakili jenis data yang dirancang untuk diamati oleh teleskop. NASA telah menghasilkan cukup banyak musik dan 'trek solo' dari berbagai pengamatan ini, beberapa di antaranya digabungkan bersama dan lainnya diisolasi untuk pengalaman yang indah dan menghantui.
Di beberapa bagian, musik dimainkan dari kiri ke kanan melintasi gambar; di tempat lain, bergantung pada jenis gambar yang diubah menjadi audio, musik malah dihasilkan dari tengah gambar yang menyebar ke luar. Musik yang dihasilkan mencakup semuanya mulai dari survei langit besar-besaran yang mencakup ratusan tahun cahaya hingga gambar yang lebih terisolasi yang menampilkan bintang, pulsar, dan banyak lagi.