Penjelasan 'Force' Star Wars dalam Pandangan Sains

Dini Listiyani
Jedi (Foto: Star Wars)

JAKARTA, iNews.id - Film Star Wars: The Last Jedi memang telah diputar di bioskop. Dalam film tersebut sang bintang utama terlihat ingin belajar Force dari Jedi sebelumnya dan ini memicu pertanyaan, apakah Force benar-benar ada dalam dunia sains?

Force dalam dunia sains, terutama fisika modern mungkin ada. Namun, Force tersebut mungkin tidak sama dengan yang ada di film. Fisika modern tahu, sebenarnya ada empat kekuatan fundamental yakni dua kekuatan nuklir, gaya elektromagnetik, dan gaya gravitasi. Keempat kekuatan fundamental itu memainkan peran dalam mengikat materi bersama-sama, mulai dari yang terkecil dari atom ke planet terbesar.

Namun, ini mungkin bukan kekuatan yang dicari. Pasalnya Ben Kenobi, Yoda, dan Luke bisa berkomunikasi secara telepati jarak jauh dan memindahkan objek dengan pikiran mereka. Namun, apakah prestasi ini mungkin? Apa yang dikataan hukum fisika tentang ini?

Sebagaimana dikutip iNews.id dari Live Science, Jumat (5/1/2018), teori relativitas Einstein memberi batasan ketat seberapa cepat manusia bisa berkomunikasi, batas kecepatan tertinggi merupakan kecepatan cahaya.

Meski begitu, melalui trik mekanika kuantum, Anda bisa menghubungkan dua partikel dengan cara khusus, memisahkannya, dan kemudian mengamati efek satu sama lain pada jarah yang jauh. Ini dikenal sebagai belitan kuantum, menempatkan dua benda dalam keadaan kuantum terjerat.

Keterikatan bisa ditunjukkan di lab dengan partikel cahaya. Bila kedua partikel ini atau foton dipisahkan pada jarak jauh, mereka masih bisa berkorelasi satu sama lain. Jika Anda mengukur satu partikel, keadaan partikel lainnya akan segera ditentukan, tidak perduli seberapa jauh jaraknya.

Einstein tidak menyukai gagasan ini karena ini tindakan seram dari kejauhan. Namun, eksperimen fisika modern telah menunjukkan, keterikatan merupakan partikel nyata yang bisa dihubungkan dalam jarak yang jauh.

Seperti yang telah diketahui, dalam eksperimen fisika, pengamat dapat terjerat dengan objek yang mereka ukur, sehingga mengubah pengukuran. Hal ini menyebabkan gagasan, semua terjerat dalam beberapa cara dan memang ada hubungan antara semua makhluk hidup di galaksi.

Kendati demikian, efek keterikatan kuantum cenderung sangat kecil untuk benda sehari-hari. Seorang fisikawan solid-state mempelajari belitan miliaran partikel bersama-sama, seringkali dengan hasil baru seperti superconductivity.

Fenomena baru ini, seperti superkonduktor yang melayang di atas magnet dalam efek Meissner berasal dari keterikatan kuantum makroskopik elektron, atau kekuatan seram yang bertindak dalam jarah yang jauh. Force keterikatan kuantum benar-benar terbangun dalam material kuantum baru-baru ini.

Editor : Dini Listiyani
Artikel Terkait
Sains
1 bulan lalu

Miris! Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Menderita Alzheimer gegara Sampah di Laut

Sains
2 bulan lalu

Perjuangan Anak-Anak Pintar Bersaing di Olimpiade Sains Nasional

Health
1 tahun lalu

Berapa Usia Ideal Menikah bagi Laki-Laki dan Perempuan? 

Sains
1 tahun lalu

Kenapa Orang Teriak saat Takut? Ternyata Begini Penjelasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal