CALIFORNIA, iNews.id - Pada 2015 pesawat luar angkasa New Horizon telah melewati Pluto dan salah satu gambarnya menunjukkan planet memiliki atmosfer berkabut. Data terbaru sekarang membantu menjelaskan bagaimana kabut di sekitar Pluto terbentuk.
Pengamatan menunjukkan kabut tipis di sekitar Pluto terbuat dari partikel yang sangat kecil. Partikel tetap berada di atmosfer Pluto untuk waktu yang lama dibanding langsung jatuh ke permukaan.
Lewat data baru bisa diketahui partikel kabut diisi ulang secara aktif, yang merevisi prediksi nasib atmosfer saat bergerak ke daerah yang lebih dingin selama orbit 248 tahun mengelilingi Matahari.
Para ilmuwan di proyek ini mengatakan ada petunjuk dalam pengamatan jarak sosial sebelumnya yakni Pluto mumgkin memiliki kabut di sekitarnya. Namun, tidak ada bukti substansial untuk mengkonformasi itu ada hingga pengamatan SOFIA.
Para ilmuwan mengatakan mereka sekarang mempertanyakan apakah atmosfer di sekitar Pluto akan runtuh di tahun-tahun mendatang. Mereka mengatakan atmosfer kemungkinan lebih tangguh dibanding yang diperkirakan.