NEW YORK, iNews.id - T-Mobile dan Sprint setuju untuk merger dengan kesepakatan USD26 miliar. Merger dua operator nirkabel terbesar ketiga dan keempat di Amerika Serikat (AS) akan membantu bersaing dengan Verizon dan AT&T.
Kabar soal marger kedua operator AS ini sudah terendus sejak 2014, saat Sprint berusaha membeli T-Mobile. Pembicaraan kembali dilanjutkan tahun lalu dan berakhir tanpa titik temu.
Kemudian pada April ini, The Wall Street Journal melaporkan, kedua perusahaan telekomunikasi ini kembali ke meja perundingan. Pada perundingan kali ini, kedua perusahaan setuju untuk bergabung dengan kesepakatan USD26 miliar.
Berdasarkan kesepakatan, induk T-Mobile Deutsche Telekom akan mengambil kendali dua bisnis. Sedangkan induk Sprint SoftBank mengambil kursi dewan di perusahaan baru, T-Mobile seperti dilaporkan Cnet, Senin (30/4/2018).
CEO T-Mobile John Legere dan tim menajemennya akan mengambil alih kendali bisnis gabungan sehari-hari. Sementara CEO Sprint Marcelo Claure akan menduduki kursi direktur dewan baru. Kesepakatan ini diharapkan ditutup pada paruh pertama 2019.
Duet antara Sprint dan T-Mobile menghasilkan basis pelanggan yang lebih besar sehingga bisa bersaing dengan dua operator besar lainnya di AS, Verizon dan AT&T.
Pada akhir tahun lalu, T-Mobile mengklaim memiliki 72,6 juta pelanggan. Sedangkan Sprint hanya memiliki 54,6 juta. Sebagai perbandingan, Verizon memiliki 116,2 juta pada kuartal pertama dan AT&t memiliki 143,8 juta.