JAKARTA, iNews.id - Kehadiran situs pemesanan akomodasi non- hotel seperti Airbnb, sempat menjadi polemik. Pasalnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sempat merasa keberatan, bahkan minta situs itu diblokir. Namun, pemerintah menerima Airbnb.
Kehadiran Airbnb, menurut Marketing Communication Manager Novotel Bandung Vanjou, tidak memberikan dampak terhadap Accor Hotels. Menurutnya, Airbnb tidak bisa dibandingkan dengan Accor Hotels karena ada perbedaan segmen pasar.
"Kalau Airbnb, memang itu membantu untuk akses penginapan untuk tamu. Tapi kalau disandingkan atau disaingkan dengan Accor Hotels Cluster Bandung terutama, itu kita berbeda segmen market," kata Vanjou kepada iNews.id, Gedung iNews Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurutnya, setiap hotel punya segmentasi pasarnya masing-masing. Novotel Hotel Bandung sendiri memiliki segmentasi untuk keluarga, profesional, eksekutif, dan bisnis traveler. Segmentasinya memang untuk wisatawan yang ingin berlibur dengan akomodasi yang nyaman.
"Untuk Airbnb mungkin lebih yang praktis backpacker, untuk traveler saja yang lebih simpel," ucap Vanjou.
Pria ramah ini mengatakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke hotel. Pertama, kata Vanjou, infrastruktur. Menurutnya, akses jalan sangat mempengaruhi wisatawan yang berkunjung ke berbagai tempat wisata.
Lalu kedua, Vanjou mengatakan, harga dan promosi. Promosi yang ditawarkan oleh hotel akan mempengaruhi wisatawan. Semakin menarik promo, semakin banyak wisatawan yang datang.
"Yang paling mempengaruhi dari sisi kota sih infrastruktur. Itu sangat berpengaruh kalau dari eksternal. Kalau dari internal, harga dan promo kita," katanya.
Poin ketiga, kata Vanjoe, promosi kota. “Jika banyak dipromosikan, kota semakin dikenal dan wisatawan semakin banyak yang berkunjung,” ujarnya.