JAKARTA, iNews.id – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersiap mengembangkan empat zona pengembangan pariwisata di Hutan Bowosie, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Kawasan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan tersebut menempati lahan seluas 400 hektar atau 1,98 persen dari luas keseluruhan hutan Bowosie yang mencapai 20.193 hektar.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, pengembangan kawasan empat zona ini meliputi zona budaya, zona petualangan, zona alam liar, dan zona hiburan. Masing-masing dari zona tersebut memiliki konsep dan daya pikatnya tersendiri.
Pertama, zona budaya memiliki konsep menonjolkan kebudayaan Flores dan NTT dengan mengangkat keunikan dan keragamannya sebagai daya tarik wisata. Zona budaya akan menampilkan atraksi yang memikat hati pengunjung, seperti Hikayat komodo, Culture Performance Art, Museum, local cultural gallery, Agriculture Tourism dan pray hill.
"Kedua ada zona alam liar dengan konsep menjaga eksotisme kehidupan alam liar, berjalan beriringan dan menjadi daya tarik wisata, sebagai ruang untuk memperlihatkan cagar biosfer komodo pada wisatawan. Di dalamnya akan menampilkan atraksi Natural Reserve Gallery, Mini Zoo, night safari dan lumina forest," ungkap Shana Fatina, dikutip dari siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (10/7/2022).
Berikutnya, lanjut Shana, zona petualangan memiliki konsep memberikan petualangan dan berbagai kegiatan alam terbuka yang unik dan berbeda dari biasanya. Zona ini menampilkan atraksi-atraksi menarik, seperti glamping, hiking and biking track, zipline coaster, tree top net playground, sky coaster, ATV offroad track, tree top cycling, glass walkway, flying fox dan outbound package.