JAKARTA, iNews.id – Bagi wisatawan, travelling sudah menjadi kebutuhan mendasar. Meski itu hanya untuk beristirahat, dengan travelling bisa mengeksplor keindahan alam dan menenangkan diri dari rutinitas sehari-hari.
Jika dulu travelling menjadi kebutuhan mewah, kini sudah tidak lagi. Diperkirakan, tren travelling nantinya para wisatawan lokal dan asing akan berlomba-lomba mencari destinasi baru di Indonesia.
Vice President Development and Executive Director Accor Hotel, Rio Kondo mengatakan, perilaku konsumen melakukan travelling kini telah berubah. Tidak hanya dari sisi perjalanannya saja, melainkan dari akses persiapan yang dibutuhkan. Mereka mencari yang lebih cepat dan mendapatkan tiket harga murah.
“Tren travelling tahun 2018, tidak akan jauh beda dengan 2017. Keberadaan aplikasi membuat segmentasi pasar menjadi luas. Hampir semua lapisan masyarakat menggunakan gadget. Selain itu, adanya potensi wisata-wisata baru yang dipromosikan pemerintah, menjadi faktor penting bagi seseorang yang ingin liburan,’’ ungkap Rio di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Jika dilihat dari 2014, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, mencetak angka mengagumkan. Di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, jumlah kunjungan wisman sebesar 9,3 juta. Lalu pada 2015, naik menjadi 10,4 juta, kemudian menembus angka 12 juta. Sedangkan Agustus tahun ini, kunjungan wisman mencapai 9,2 juta orang.