Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pertempuran Tak Seimbang: Pasukan Rusia Makin Maju, Ukraina Kian Tertekan di Timur
Advertisement . Scroll to see content

2 Bank Turki Tangguhkan Sistem Pembayaran Rusia, Takut Kena Sanksi AS

Selasa, 20 September 2022 - 15:16:00 WIB
2 Bank Turki Tangguhkan Sistem Pembayaran Rusia, Takut Kena Sanksi AS
2 Bank Turki tangguhkan sistem pembayaran Rusia, takut kena sanksi AS. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Pemberi pinjaman Turki Isbank dan Denizbank menangguhkan penggunaan sistem pembayaran Rusia Mir. Itu dilakukan menyusul tindakan keras Amerika Serikat (AS) terhadap mereka yang dituduh membantu Rusia menghindari sanksi atas perang di Ukraina.

Langkah tersebut dilakukan setelah AS memperluas sanksinya pekan lalu untuk menargetkan kepala eksekutif Sistem Pembayaran Kartu Nasional Bank Rusia (NSPK), yang menjalankan Mir. Adapun penangguhan oleh dua dari lima bank Turki yang telah menggunakan Mir mencerminkan upaya mereka untuk menghindari konflik keuangan antara Barat dan Rusia karena pemerintah Turki mengambil sikap diplomatik yang seimbang.

Isbank yang sahamnya anjlok 10 persen pada Senin (19/9/2022), telah menghentikan pembayaran Mir dan sedang mengevaluasi sanksi baru Departemen Keuangan AS. Isbank juga menyatakan ingin mematuhi hukum, peraturan, dan prinsip bisnis komersial nasional dan internasional.

Sementara Denizbank mengatakan, "Kami saat ini tidak dapat memberikan layanan di Mir. Bank bertindak sesuai dengan peraturan sanksi internasional," katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (20/9/2022).

Turki yang merupakan anggota NATO ini, pada prinsipnya menentang sanksi Barat terhadap Rusia dan memiliki hubungan dekat dengan Moskow dan Kyiv, tetangganya di Laut Hitam. Turki juga mengutuk invasi Rusia dan mengirim drone bersenjata ke Ukraina sebagai bagian dari keseimbangan diplomatiknya.

Namun, kata para diplomat, negara-negara Barat semakin khawatir atas peningkatan hubungan ekonomi antara Turki dan Rusia, terutama setelah dilakukan beberapa kali pertemuan antara pemimpin Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk pertemuan pada pekan lalu di Uzbekistan.

Bulan lalu, Departemen Keuangan AS mengirim surat kepada bisnis besar Turki dan memperingatkan bahwa mereka berisiko terkena sanksi jika tetap mempertahankan hubungan komersial dengan warga Rusia yang terkena sanksi.

Menteri Keuangan Turki Nureddin Nebati pada saat itu menyebut kekhawatiran atas surat itu tidak ada artinya. Pada April lalu, dia mengatakan, turis Rusia, yang penting bagi ekonomi Turki yang terkepung - dapat dengan mudah melakukan pembayaran karena sistem Mir tumbuh di bank-bank Turki.

Banyak orang Rusia telah pergi ke Turki sejak invasi negara itu ke Ukraina pada Februari lalu, membuat mereka hanya memiliki sedikit pilihan perjalanan karena sanksi membatasi penggunaan kartu kredit utama AS.

Meski dua pemberi pinjaman swasta menangguhkan Mir, namun sistem itu masih dioperasikan oleh pemberi pinjaman negara Halkbank, Vakifbank, dan Ziraat.

Indeks perbankan Istanbul anjlok tajam pekan lalu dan merosot lebih dari 9 persen pada Senin, memicu penghentian perdagangan. Seorang bankir mengatakan, kekhawatiran terhadap apa yang disebut sanksi sekunder dapat menargetkan bank atau perusahaan Turki yang terpengaruh pasar.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut