2 Proyek Transportasi Canggih yang Diresmikan Tahun ini, Jadi Tanda Masa Kejayaan Kereta Api
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan dua proyek transportasi massal yang kini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia pada tahun ini. Kedua proyek transportasi tersebut merupakan proyek kereta api, di antaranya kereta api ringan atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Kedua proyek itu rencananya diresmikan bersamaan pada 18 Agustus 2023. Tetapi, dalam kenyataannya perencanaan tersebut tidak sesuai rencana, di mana LRT Jabodebek lebih dahulu diresmikan pada, Senin (28/9/2023).
Pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat perusahaan BUMN, yakni PT Adhi Karya (Persero), PT Len Industri (Persero), PT INKA (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Peletakan batu pertama proyek tersebut dilakukan pada 9 September 2015.
LRT Jabodebek dibangun di atas lintasan sepanjang 41,2 kilometer yang membentang dari Dukuh Atas hingga Harjamukti Cibubur dan Dukuh Atas hingga Jatimulya. Proyek ini telah menghabiskan anggaran sebanyak Rp32,6 triliun yang mulanya ditarget dapat beroperasi sejak 2019, namun proyek ini baru bisa diresmikan 2023.
Hal ini membuat adanya pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar Rp2,6 triliun dari sebelumnya hanya Rp29,9 triliun. Cost overrun tersebut ditambal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari PT KAI sebagai induk perusahaan.

Pengoperasian LRT Jabodebek sendiri menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Ini merupakan sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.
Tidak lama diresmikan Jokowi, proyek ini banyak menemui masalah, mulai dari sistem pengereman yang tidak mulus, kondisi pintu yang kadang tak terbuka ketika sudah berhenti hingga terkahir yakni masalah keausan roda yang mengakibatkan berkurangnya jumlah trainset dan perjalanan.
Namun kini, sederet masalah tersebut sudah mulai dapat teratasi meskipun membutuhkan waktu yang lumayan lama. Kini jumlah trainset yang beropasi sudah menjadi 16 trainset dengan jarak antar kedatangan kereta hanya berkisar 7 hingga 14 menit.
Sementara itu, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung baru bisa diresmikan Jokowi pada 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta. Kereta ini sekaligus menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Peresmian tersebut sebenarnya juga sama seperti LRT Jabodebek yang beberapa kali mundur. Hal ini lantaran belum terlalu siap proyek tersebut diresmikan hingga jadwal Presiden sendiri yang tak sesuai.
Saat peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jokowi juga mengenalkan jenama baru dari proyek tersebut, yakni Whoosh.
"Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan juga pertama di Asia Tenggara. Dengan kecepatan 350 km per jam, dan kereta cepat ini kita namakan Whoosh, W, h, o, o, s, h, di baca whoosh," ucap Jokowi.
Proyek ini sudah direncanakan sejak tahun 2016 dengan lintasan sepanjang 142,3 kilometer dari Jakarta menuju Bandung dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung, hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti disetiap stasiun. Whoosh melewati empat stasiun, di antaranya Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Namun, kini Stasiun Karawang juga belum dibuka untuk pemberhentian maupun pemberangkatan penumpang. Pada awalnya, proyek Kereta Cepat Whoosh diperkirakan menelan biaya Rp86,67 triliun, namun terjadi pembengkakan (cost overrun) menjadi sekira Rp114,24 triliun pada 2021.
Sementara, untuk besaran biaya pembengkakan proyek kereta cepat pemerintah Indonesia dan China sudah menyepakatinya yakni 1,2 miliar dolar AS atau setara Rp18 triliun.
Kereta Cepat Whoosh menggunakan kereta cepat generasi terbaru, yakni CR400AF. CR400AF merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang. CR400AF memiliki lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter, dengan panjang kepala kereta 27,2 meter dan intermediate kereta 25 meter.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut, saat ini sektor transportasi kereta api Indonesia sedang dalam masa kejayaannya. Pasalnya, kini produk yang dikeluarkan oleh KAI sudah beroperasi dengan baik dan bisa bersaing dengan berbagai produk kereta dari negeri seberang. Misalnya, Kereta Cepat Whoosh.
"Secara jujur saya sampaikan bahwa sektor kereta api sedang pada masa jayanya. Terdapat beberapa produk yang sangat baik dan sudah dioperasikan," ucap Budi Karya usai Apel Gelar Pasukan Angkutan Natal dan Tahun Baru di Stasiun Gambir, Kamis (21/12/2023).
"Kita tahu Whoosh udah jalan, LRT Jabodebek sudah dilaksanakan, lalu kereta panoramic sudah dilakukan dan semua itu diberi apresiasi oleh masyarakat," tuturnya.
Dalam rilis terbaru yang dikeluarkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sejak dua bulan beroperasi kini Kereta Cepat Whoosh sudah melayani 1 juta penumpang. Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, ini menjadi pencapaian tonggak penting dalam pelayanannya karena sudah melayani 1.028.216 penumpang hingga 25 Desember 2023 dalam kurun waktu 2 bulan beroperasi.
Adapun jumlah penumpang tertinggi yang dilayani dalam satu hari pada perjalanan kereta Whoosh telah mencapai hingga 21.500 penumpang per hari termasuk pada moment libur akhir tahun yang sedang berlangsung saat ini.
Dwiyana mengatakan, ini menunjukkan tingginya permintaan masyarakat akan transportasi umum yang modern dan andal di Indonesia dengan efisiensi waktu tempuh dan kenyamanan.
"KCIC berterima kasih kepada seluruh penumpang Whoosh dan ini menjadi salah satu motivasi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat," kata Dwiyana dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12/2023).
Editor: Aditya Pratama