20 Juta Penduduk Indonesia Diprediksi Bakal Mudik, Airlangga: Transaksi Ekonomi di Daerah Meningkat
PURWAKARTA, iNews.id - Sekitar 20 juta penduduk Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik pada Lebaran tahun ini. Perjalanan mudik masyarakat diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
"20 juta penduduk kita akan mudik saat Lebaran nanti. Pada periode ini, transaksi ekonomi akan naik drastis dan mendorong pertumbuhan ekonomi di semua wilayah," kata Menko Ekonomi, Airlangga Hartarto pada acara GNPIP di Pendopo Purwakarta, Rabu (5/4/2023).
Menurut dia, mobilitas masyarakat pada lebaran juga mesti diimbangi dengan pengendalian kenaikan harga pangan. Di mana, pada momen tersebut permintaan pangan meningkat. Naiknya permintaan tanpa diiringi ketersediaan pasokan akan menimbulkan inflasi.
"Makanya pada Ramadan ini, paling penting harus dijaga yaitu ketersediaan pangan. Kami terus lakukan operasi pasar ke sejumlah daerah di Indonesia," ujar Airlangga.
Pemerintah juga akan memberikan bantuan pangan berupa beras dan telur ayam selama 3 bulan selama Maret-Mei. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 21,353 juta warga penerima manfaat di sebanyak 514 kabupaten dan kota.
"Tidak lupa, daerah juga harus melakukan pengelolaan ekspektasi masyarakat baik melalui penyampaian upaya pemerintah maupun himbauan-himbauan belanja bijak melalui tokoh agama/masyarakat dan media sosial," kata Airlangga.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, GNPIP digelar sesuai instruksi presiden untuk kendalikan inflasi. Di mana, efek inflasi global juga berimbas ke Indonesia dengan baiknya sejumlah komoditi pangan.
"Inflasi kita harus tetap kita tongkrongani. Kecukupan suplai harus dijaga. Perdagangan antar daerah harus terjadi. Misalnya di Solo surplus beras, harus bisa backup daerah lainnya," ungkap Perry.
Pada lebaran ini, pihaknya juga mengantisipasi terjadinya anomali cuaca yang menyebabkan ketersediaan pangan berkurang. Kurangnya pasokan biasanya menyebabkan kenaikan harga. Beberapa komoditi yang rentan terhadap cuaca diantaranya cabai, bawang, beras, dan lainnya.
"Yang punya barang jangan disimpan. Rakyat membutuhkan, keluarkan. Minyak, telur, beras harus tersedia," tutur Gubernur BI.
Editor: Jeanny Aipassa