Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diskon Tarif Tol 20 Persen Kembali Berlaku 3 Hari, Cek Ruas yang Dapat Potongan
Advertisement . Scroll to see content

21 Januari, 6 Ruas Tol Trans Jawa Tak Lagi Gratis

Sabtu, 19 Januari 2019 - 10:40:00 WIB
21 Januari, 6 Ruas Tol Trans Jawa Tak Lagi Gratis
ilustrasi. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setelah sebulan digratiskan, tarif tol di enam ruas bagian tol Trans Jawa akan diberlakukan mulai Senin (21/1/2019) pukul 00.00 WIB.

Enam ruas tol tersebut adalah Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang- Solo (segmen Salatiga- Kartasura), Nga wi-Kertosono- Kediri (segmen Wilangan-Kertosono), Gem pol-Pasuruan (segmen Pa suruan-Grati), dan Surabaya-Gempol (seksi relokasi Porong-Gempol).

Untuk Pemalang-Batang berlaku tarif Rp39.500, Batang-Semarang (Rp75.000), Salatiga-Kartasura (Rp32.000), Ngawi-Wilangan-Kertosono (Rp92.000), Pasuruan-Grati (Rp13.500), dan Surabaya-Gempol (Rp8.000).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pemberlakuan tarif baru tersebut telah dikoordinasikan dengan badan usaha jalan tol (BUJT).

“Tarif bisa dihitung berdasarkan ruas. Jadi kalau dari Jakarta ke Semarang, kurang lebih Rp300.000,” ucapnya.

Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga (persero) Tbk Dwimawan Heru meambahkan tarif tol ditetapkan berdasarkan jarak tempuh pada masing-masing ruas. Seluruh pembayaran akan dilakukan secara elektronik sesuai komitmen perseroan dalam rangka meningkatkan penggunaan uang elektronik di masyarakat.

Menurut pengamat transportasi dari Unika Soegijpranata Semarang Djoko Setijowarno, penetapan tarif untuk ruas tol Trans Jawa dinilai masih terjangkau. Tarif yang terjangkau tersebut menunjukkan bahwa makin banyak pilihan atau alternatif masyarakat dari Jakarta menuju ke kota-kota di Pulau Jawa.

“Tarifnya masih dalam tahapan terjangkau. Tinggal kita lihat standar pelayanannya di lapangan seperti apa, mulai dari ketersediaan rambu, rest area, dan kecepatan rata-ratanya,” ungkapnya.

Ketersediaan jalur tol dari Merak hingga Pulau Jawa, tepatnya di Surabaya menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan angkutan transportasi di Indonesia. Dia menilai akan ada efek yang besar, sejak ruas Tol Trans Jawa ba nyak mulai tersambung di moda angkutan lain selain darat.

“Terutama bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan transportasi angkutan udara. Yang pasti akan bergeser. Kalau dari laut yang berdampak ada pada peningkatan transportasi feri yang menghubungkan pelabuhan Merak- Bakauheni,” ujar dia.

Pada tahun ini, sejumlah ruas baru juga akan diresmikan. Untuk tol Trans Sumatera ruas yang dioperasikan adalah Medan-Kualanamu- Tebing Tinggi (MKTT) seksi VII. Rencananya, ruas tol ini dioperasikan pada semester I tahun ini.

Selain itu, Kualanamu seksi terakhir juga rampung. Ruas Jakarta-Cikampek Elevated II, Pandaan- Malang, dan Jakarta Outer Ring Road (JORR) II juga turut diresmikan tahun ini.

Tol Baru Cileunyi- Garut-Tasikmalaya

Selain merampungkan tol Trans Jawa dari Pasuruan hingga Banyuwangi (Jawa Timur), pemerintah tahun ini juga akan mulai membangun ruas tol baru Cileunyi-Garut- Tasikmalaya (Cigatas). Pembangunan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di wilayah-wilayah Jawa Barat tersebut.

Rencana tersebut di sampaikan Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan di Garut, Jawa Barat, kemarin.

“Ingin saya sampaikan, saya mendapatkan banyak keluhan mengenai kemacetan Garut, Tasikmalaya, menuju Cileunyi. Sudah diputuskan tahun ini akan dibangun jalan tol Cigatas. Cileunyi-Garut-Tasikmalaya, “ kata Jokowi saat di Masjid Besar Cibatu Garut.

Jokowi mengatakan penetapan lokasi pem ba ngunan sudah dilakukan. Saat ini pembangunan tol baru ini masih dalam lelang.

“Sebentar lagi kalau pemenang lelangnya sudah dapat langsung mulai (pembangunan) Ini ting gal pemenang lelang, kalau susah langsung mulai konstruksinya,” paparnya.

Jokowi memastikan tahun ini pembangunan akan dimulai. “Ini adalah hadiah untuk masyarakat Garut dan Tasikmalaya yang saya cintai. Jangan sampai nanti ada suara-suara masuk ke saya Pak gubernur macet, macet, macet,” katanya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa proses lelang ini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Pemerintah daerah bertugas melakukan pengamanan wilayah dan penentuan lokasi.

“Bahwa jalur yang dipilih harus ada rekomendasi dari gubernur. Nah, itu sudah berproses. Kemudian setelah itu lelang dan diharapkan tahun ini kita sudah bisa groundbreaking,” katanya.

Dia mengatakan, pembangunan ini di lakukan karena adanya keluhan macet saat masa mudik.Jika pembangunan ini selesai maka kemacetan akan sangat terkurangi.

“Kalau ini beres, jalur Garut-Tasik itu tidak usah lewat Nagrek atau Gentong lagi. Cukup 45 menit dari Bandung yang selama ini agak repot,” jelasnya.

Selain mengurangi kemacetan, pembangunan ini juga akan berpengaruh pada kondisi perekonomian di daerah. Dia mengungkapkan, selama ini di daerah-daerah tersebut angka inflasinya cukup tinggi karena masalah jalur yang sempit.

“Masuk dari Cileunyi. Jadi kan Bandung-Cileunyi, lalu masuk Majalaya bablas ke arah Garut-Tasik nanti sampai Cilacap juga. Jadi artinya ini adalah solusi komitmen Pak Presiden agar masalah Priangan Timur ini diak se lerasi melalui tol Cigatas,” ungkapnya. (Ichsan Amin/Dita Angga)

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut