3 BUMN dan 2 Kontraktor Jepang Bangun Paket 5 Pelabuhan Patimban, Nilai Kontrak Rp3,7 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya akan ikut mengerjakan pembangunan paket 5 (Car Terminal Construction) Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Mereka akan bergabung dalam perusahaan patungan (joint venture/JV) TWWHA.
JV ini terdiri dari dua kontraktor Jepang dan tiga BUMN Karya. Adapun TAO (Jepang) memiliki porsi konsorsium sebesar 60 persen dan Wakachiku 10 persen (Jepang). Sedangkan tiga BUMN Karya, yakni PT Waskita Karya Tbk dengan porsi konsorsium 16 persen, PT Hutama Karya 8 persen, PT Brantas Abipraya 6 persen.
Waskita Karya bertindak sebagai pemimpin kontraktor Indonesia dan TOA sebagai leader kontraktor Jepang. Nilai kontrak pengerjaan kelanjutan proyek strategis nasional (PSN) tersebut sebesar Rp3,7 triliun.
"Bersinergi dengan beberapa BUMN karya lain, Brantas Abipraya memenangkan tender proyek ini dengan porsi konsorsium 5 persen," kata Direktur Operasi II Brantas Abipraya, Purnomo, yang dipublikasi lewat website Kementerian BUMN, Kamis (12/1/2023).
Penandatanganan kontrak pekerjaan paket 5 Pelabuhan Patimban telah dilakukan pada akhir 2022 lalu oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Adapun Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban itu rencananya akan menampung 1.500 kendaraan peti kemas setiap harinya di Pelabuhan Patimban. Pelabuhan itu juga diharapkan bisa merampingkan biaya logistik nasional karena mendekatkan pusat produksi.
Selain itu, juga akan menjadi pelabuhan strategis untuk masa depan. Pasalnya, Pelabuhan Patimban akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam operasionalnya.
Pembangunan pelabuhan ini juga bertujuan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi migas.
Editor: Jujuk Ernawati