3 Perempuan Indonesia Masuk Daftar Asia's Power Businesswomen 2022, Ada Adik Konglomerat RI
SINGAPURA, iNews.id - Forbes merilis daftar Asia's Power Businesswomen 2022. Dalam daftar tersebut, ada tiga perempuan dari Indonesia.
Para perempuan dalam daftar tersebut dinilai telah menghasilkan berbagai strategi yang membantu bisnisnya tumbuh di tengah ketidakpastian new normal.
Beberapa di antaranya memimpin perusahaan yang bergerak di sektor paling terpukul akibat pandemi, seperti perkapalan, properti, dan konstruksi. Sementara lainnya terus berinovasi di berbagai bidang, seperti teknologi, farmasi, dan komoditas.
Sejak 2019, para perempuan yang disorot tahun ini adalah pendatang baru dalam daftar tersebut. Mereka dipilih karena pencapaiannya saat ini dalam menjalankan bisnis hingga sukses membukukan pendapatan yang cukup besar dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat sepanjang kariernya.
Berikut 3 perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar Asia's Power Busninesswomen 2022 versi Forbes:
Presiden Direktur dan CEO Vale Indonesia
Umur: 45 tahun
Febriany adalah salah satu dari sekelompok kecil perempuan di seluruh dunia yang memimpin operasi pertambangan besar. Tahun lalu, dia ditunjuk sebagai presiden direktur dan CEO dari perusahaan tambang nikel Vale Indonesia, yang mayoritas sahamnya dimiliki produsen terbesar dunia, Vale yang berbasis di Brasil.
Jalannya untuk menjadi pemimpin perempuan pertama di perusahaan pertambangan Indonesia berakar dari belajar akuntansi dan bisnis, bukan geologi. Dia memiliki gelar sarjana dari Universitas Indonesia serta M.B.A. dari program bersama UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore. Febriani dipekerjakan oleh PricewaterhouseCoopers untuk klien energi dan pertambangan.
"Saya tidak memilihnya sejak awal, tetapi saya memilih untuk tetap tinggal. Saya telah berkecimpung di industri yang luar biasa ini selama 15 tahun," kata dia.
Di Vale, Febriany menghabiskan 2,5 tahun di Brisbane, Australia, di mana dia mengawasi operasi di Afrika, Jepang, Indonesia, Taiwan, dan China daratan. Sebelum menjabat posisinya saat ini, dia adalah chief financial officer Vale Indonesia dan kemudian menduduki wakil CEO.
Perusahaan pada tahun lalu melaporkan membukukan pendapatan 953 juta dolar AS, melonjak 24 persen dari tahun sebelumnya. Sementara laba bersih berlipat ganda menjadi 165 juta dolar AS.
Febriani adalah advokat besar untuk banyak perempuan di sektor pertambangan, sebuah industri yang dia beri label sangat penting bagi kehidupan manusia. Dia ingin orang lain mengambil tantangan, dan melihat lebih banyak pria termotivasi untuk mendukung lebih banyak perempuan bekerja di pertambangan.