Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Resmi Listing di BEI, Harga Saham SUPA Tembus ARA
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja menerima tiga emiten baru yang mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) bersamaan pada awal pekan ini, Senin (9/7/2018).

Ketiga perusahaan itu yakni PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE). Dengan demikian, sudah ada 26 emiten yang terdaftar di BEI sejak awal tahun ini. Berikut profil ketiga emiten yang resmi menjadi perusahaan terbuka tersebut.

1. PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR).

BPTR menjadi emiten BEI ke 24 di tahun 2018. Kegiatan usaha BPTR yaitu  menjalankan usaha di bidang layanan penyewaan kendaraan jangka panjang (di atas 1 tahun), pelayanan penyewaan kendaraan jangka pendek (di bawah 1 tahun), pelayanan jasa juru mudi, dan pelayanan fleet management.

Pendapatan BPTR dalam tiga tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan yang positif. Pada 2015, pendapatannya hanya Rp6,23 miliar. Dua tahun kemudian, pendapatan BPTR naik 10 kali lipat menjadi Rp60,63 miliar. Kenaikan ini diakibatkan peningkatan jumlah unit in contract (UIC) yang disebabkan oleh penambahan unit sewa oleh pelanggan korporasi yang telah ada maupun penambahan unit sewa dari pelanggan korporasi baru.

2. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

IPCC menjadi emiten ke 25 yang melantai di bursa tahun ini. Anak usaha PT Pelindo II (Persero) ini merupakan perusahaan bidang bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal pertama di Indonesia yang listing di bursa. Perusahaan ini tidak hanya menyediakan jasa terminal untuk mobil tapi juga alat berat, truk, bus, dan suku cadang.

Dari segi keuangan, pada 2017 IPCC membukukan pendapatan Rp422,1 miliar, naik 34,3 persen dibandingkan 2016 sebesar Rp314,3 miliar. EBlTDA tumbuh 31,5 persen menjadi Rp175,4 miliar dari Rp133,4 miliar. Laba kotor juga naik 26,8 persen menjadi Rp208,6 miliar dari Rp164,5 miliar, dan laba bersih IPCC tumbuh 32,2 persen dari Rp98,4 miliar menjadi Rp130,1 miliar pada 2017. 

Sementara total aset per Desember 2017 mencapai Rp336,3 miliar, naik 26,95 persen dibandingkan 2016 sebesar Rp264,9 miliar. Liabilitas IPCC menjadi Rp99,2 miliar dari Rp79,3 miliar, dan ekuitas tumbuh 27,7 persen menjadi Rp237 miliar dari Rp185,6 miliar.

Dalam tiga tahun terakhir rata-rata, return of assets (ROA) IPCC mencapai 35,4 persen, margin EBITDA 40,4 persen, return of equity (ROE) 50,6 persen, dan ekuitas terhadap aset rata-rata 69,8 persen.

3. PT Jaya Sukses Makmur Tbk (RISE).

RISE menjadi emiten ke 26 yang menjadi perusahaan terbuka tahun 2018. Perusahaan yang dikenal dengan sebutan dengan Tanrise Property ini bergerak di sektor properti dan berkantor pusat di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kinerja RISE pada akhir Desember 2017, assetnya mencapai Rp1,78 triliun atau naik dari tahun 2016 sebesar Rp1,61 triliun. Dengan ekuitas Rp1,45 triliun atau naik dari tahun 2016 sebesar Rp1,20 triliun.

Sementara, pendapatan perseroan tahun 2017 mencapai Rp229,96 miliar atau naik 37 persen dari tahun 2016 sebesar Rp168,19 miliar. Namun tingginya beban keuangan membuat laba bersih perusahaan tahun lalu turun menjadi Rp16,12 miliar dari tahun 2016 sebesar Rp43,22 miliar.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut