Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Hari Ini Ditutup Terkoreksi Tipis ke 8.391, DSSA-HDFA Pimpin Top Losers
Advertisement . Scroll to see content

4 Tahun Disuspensi, Saham SKYB Terancam Delisting 

Minggu, 18 Februari 2024 - 07:25:00 WIB
4 Tahun Disuspensi, Saham SKYB Terancam Delisting 
BEI memberi peringatan ke-9 kali terkait potensi penghapusan pencatatan saham atau delisting PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB). (Foto: SINDO)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi peringatan ke-9 kali terkait potensi penghapusan pencatatan saham atau delisting PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB). Saham emiten sektor teknologi ini masih tidak jelas hingga saat ini. 

Saham SKYB telah disuspensi selama empat tahun dan tak kunjung menjadi perhatian manajemen. Nasib investor publik menjadi terkatung-katung di tengah ancaman penghapusan SKYB secara paksa alias force delisting.

Kondisi ini diperparah saat seluruh pengurus emiten sektor teknologi ini telah mengundurkan diri, entah telah mendapat persetujuan pemegang saham, atau pergi begitu saja.

Sejak surat peringatan bursa masuk kotak surat SKYB pada 16 Agustus 2023, kondisi perseroan masih tidak berubah. Kemudian, BEI kembali memperingatkan pada 16 Februari 2024 sekaligus menandai SKYB telah disuspensi selama genap 48 bulan lamanya.

Suspensi saham Perseroan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai telah mencapai 24 bulan pada tanggal 17 Februari 2022 dan masa suspensi Perseroan akan mencapai 48 bulan pada tanggal 17 Februari 2024,” tulis BEI dalam pengumumannya.

Sesuai aturan BEI, delisting bakal dilakukan apabila suspensi saham telah mencapai lebih dari 24 bulan. Ini juga didukung oleh kinerja perusahaan yang tidak ada tanda pemulihan.

Pada akhir kuartal III 2023, manajemen menyampaikan bahwa bisnis perdagangan voucher dan ponsel sudah tidak beroperasi. Demikian juga pengelolaan gedung yang mandek. Namun, perseroan masih mengelola Hotel Taman Suci, melalui entitasnya, PT Taman Suci Abadi.

Pendapatan rata-rata bulanan bisnis ini mencapai Rp80 juta sepanjang 2023, dengan average profit per bulan mencapai Rp13,6 juta. Namun bukan ini yang menjadi bekal manajemen memulihkan kinerja, melainkan lini bisnis baru di bidang energi.

“Direncanakan bisnis perseroan ke depan salah satunya di bidang pertambangan iron ore dan batu bara. Proses negosiasi dengan investor sudah mencapai kurang lebih 75 persen,” tulis manajemen SKYB.

Belum ada kepastian terkait hal tersebut. Manajemen menyebut belum terdapat kesepakatan pengikatan transaksi dengan pihak investor, mengingat negosiasi masih berjalan. 

Hingga Jumat (16/2/2024), saham SKYB hanya dapat ditransaksikan melalui Pasar Negosiasi. SKYB berhenti di Rp51 per saham.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut