445.704 Tiket Kereta Api Libur Natal dan Tahun Baru Ludes Terjual, Ini Rute Favoritnya
JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat sebanyak 445.704 tiket kereta api jarak jauh terjual per 24 November 2023 kemarin. Angka tersebut setara 21 persen dari tiket yang disediakan untuk periode Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yakni tanggal 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus menjelaskan, jumlah tiket terjual itu akan terus bertambah karena penjualan masih berlangsung. Masyarakat dapat segera memesan tiket karena tiket KA masa Nataru masih cukup banyak tersedia.
"KA yang menjadi favorit untuk Angkutan Nataru sejauh ini di antaranya KA Bengawan relasi Pasarsenen–Purwosari pp, KA Airlangga relasi Pasarsenen–Surabaya Pasarturi pp, KA Kahuripan relasi Kiaracondong–Blitar pp, KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan–Ketapang pp, dan lainnya," ujar Joni dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/11/2023).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa puncak arus kendaraan pada momen libur Nataru akan terjadi dalam dua periode. Arus mudik Natal akan terjadi pada 22-23 Desember 2023 dan puncak arus balik Natal terjadi pada 26-27 Desember.
Kemudian, untuk periode kedua arus mudik tahun baru akan terjadi pada 29-31 Desember dan arus baliknya adalah 1-2 Januari 2024.
Pemerintah juga menyiapkan 1.738 kereta api yang akan dilayani oleh 9 daop dan 4 divre. Adapun diprediksi moda kereta api bakal mengangkut 13,16 persen dari total perkiraan pergerakan orang selama musim libur Nataru atau sebanyak 14,79 juta orang.
Budi Karya menuturkan, berdasarkan hasil survei alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata sebesar 45,29 persen. Kemudian liburan pulang kampung sebesar 30,15 persen, dan merayakan Nataru di kampung halaman 18,98 persen.
Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil sebesar 35,57 persen atau 39,97 juta orang dan motor 17,92 persen atau 20,14 juta orang.
Sedangkan untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api sebesar 13,16 persen atau 14,79 juta orang, pesawat sebesar 11,91 persen atau 13,38 juta orang, bus sebesar 10,94 persen atau 12,29 juta orang, kapal penyeberangan sebesar 6,04 persen atau sebanyak 6,78 juta orang, dan kapal laut 3,44 persen atau sebanyak 3,86 juta orang.
Selanjutnya, simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, diantaranya yaitu Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.
"Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulisnya.
Editor: Aditya Pratama