Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemnaker Rayu Manajemen Ban Michelin Batalkan PHK
Advertisement . Scroll to see content

80 Juta Pekerjaan Diramal Hilang gegara Transformasi Teknologi, Kok Bisa?

Kamis, 13 Juni 2024 - 05:10:00 WIB
80 Juta Pekerjaan Diramal Hilang gegara Transformasi Teknologi, Kok Bisa?
ilustrasi 80 juta pekerjaan akan hilang gegara transformasi teknologi (ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meramal akan ada 80 juta pekerjaan yang hilang seiring dengan perkembangan teknologi. Pihaknya pun meminta agar masyarakat bisa melihat dua sisi dari transformasi teknologi.

Pasalnya, selama ini transformasi teknologi hanya dilihat dari sisi manfaatnya di mana bisa membantu pekerjaan manusia. Namun ternyata hal tersebut juga memiliki dampak yang buruk.

"Transformasi skill-skill dengan teknologi dan pemanfaatan digital ini sangat kita perlukan di masa depan ini yang kita harus percepat," ujar Plh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Lalu, dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Chairul Saleh mengungkapkan bahwa fenomena ini sudah dirasakan di berbagai bidang. Di mana teknologi menggantikan pekerjaan manusia.

"Mungkin sudah kita rasakan saat sekarang ya, dari berbagai sektor otomatisasi ini banyak menggantikan tenaga kerja manusia konvensional gitu. Kan di jumlah sekitar 60 juta, 80 juta, karena memang akan ada gap," kata dia.

Oleh sebab itu, selama ini pemerintah tengah mendorong tenaga kerja di sektor-sektor industri padat karya. Bahkan, ke depan, pemerintah akan mencoba mengadopsi digitalisasi meski tentunya akan ada konsekuensi dari otomatisasi tersebut.

"Nah, dalam hal ini kita nggak bisa menolak ya dari perkembangan ekonomi digital kita gitu. Karena ini sudah menjadi keniscayaan. Kalau nggak kita akan ketinggalan," ucap Chairul.

Chairul menilai, diperlukan mitigasi salah satunya dengan menyiapkan tenaga kerja yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Selanjutnya, pemberdayaan tenaga kerja serta membangun nilai-nilai budaya lifelong learning di sini.

"Jadi kita lihat bahwa perlu ada skill set yang kita perlu set up di sini. Either itu menjangkau dari pendidikan formal maupun formal. Kita harus menciptakan kesiapan dari manusianya itu sendiri," tutur dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut