Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Ada Jembatan Teluk Kendari, Jokowi: Biasanya Memutar 40 Menit, Sekarang 5 Menit

Kamis, 22 Oktober 2020 - 16:28:00 WIB
Ada Jembatan Teluk Kendari, Jokowi: Biasanya Memutar 40 Menit, Sekarang 5 Menit
Presiden Jokowi berada di atas Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020). (Foto: Humas Setkab)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Jokowi hari ini meresmikan Jembatan Teluk Kendari di Sulawesi Tenggara (Sultra). Jembatan sepanjang 1,34 kilometer ini menjadi yang terpanjang ketiga di Indonesia setelah Suramadu dan Pulau Balang.

“Maka dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Jembatan Teluk Kendari saya resmikan hari ini,” katanya di Kota Kendari, Sultra, Kamis (22/10/2020).

Jokowi mengatakan jembatan yang dibangun sejak 2015 ini dengan menelan biaya Rp804 miliar. Menurutnya, lamanya proses pembangunan dan besaranya biaya sebanding dengan manfaat yang dirasakan masyarakat.

“Bagi masyarakat Kota Lama yang berpergian ke Kecamatan Poasia yang biasanya menyeberangi Teluk Kendari menggunakan ferry dan memutari teluk sejauh 20 km dengan waktu tempuh 30-40 menit, sekarang hanya perlu waktu 5 menit,” ujarnya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kelancaran konektivitas dan akses ini akan membuat mobilitas barang, jasa, dan manusia menjadi semakin efisien. Dia yakin daya saing Sultra akan semakin meningkat, khususnya di Kota Kendari.

“Jembatan ini dibangun untuk mendukung pengembangan Kawasan Konawe dan Pelabuhan Bungkutoko, yang akan diimbangkan sebagai kawasan industri Kendari New Port dan kawasan-kawasan pemukiman baru, sehingga memunculkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru di Kendari dan di Provinsi Sultra,” katanya.

Jokowi kembali menekankan segala infrastruktur yang dibangun pemerintah harusl memiliki nilai tambah. Jalan tol, jembatan, dan bandara harus terintegrasi dengan kawasan-kawasan pertanian, perkebunan dan industri yang sudah ada.

“Sehingga betul-betul memberikan daya ungkit kepada produktivitas dan daya saing, dan juga memunculkan sentra-sentra ekonomi pertumbuhan baru," katanya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut