Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ritel dan UMKM Bersanding, Aprindo Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama
Advertisement . Scroll to see content

Ada Vaksin Covid-19, Industri Ritel Optimistis Pulih pada Semester I 2021

Kamis, 10 Desember 2020 - 23:48:00 WIB
Ada Vaksin Covid-19, Industri Ritel Optimistis Pulih pada Semester I 2021
Tahun 2021 diyakini sebagai momentum sektor ritel dengan adanya vaksin Covid-19 yang sudah memasuki tahap uji klinis. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tahun 2021 diyakini sebagai momentum sektor ritel dengan adanya vaksin Covid-19 yang sudah memasuki tahap uji klinis. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Fernando Repi optimistis industri ritel akan rebound pada akhir semester pertama 2021. 

“Mungkin di akhir semester pertama nanti sudah bisa kembali pulih bisnis ritel karena di tahun 2020 kami terdampak hampir 80 persen,” ujar Fernando di Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Namun, dia juga memperkirakan pemulihan penuh akan terjadi dua sampai tiga tahun mendatang. Diperkirakan penjualan ritel modern hingga akhir tahun 2020 baru mencapai 30-40 persen menuju normal. 

Selagi menunggu ketersediaan vaksin Covid-19 tetap dilakukan strategi mempercepat pemulihan. Tidak hanya kolaborasi channel penjualan tetapi juga channel supply melalui kolaborasi marketing dan merchandising. 

"Groceries dinilai sebagai sektor ritel yang bisa lebih awal rebound karena adaptasi teknologi semakin cepat, adanya social messaging shopping, kolaborasi OMNI Channel, kerja sama dengan e-commerce, dan lainnya," katanya.

Masyarakat segmen kelas menengah atas bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan pada 2021. Jika selama pandemi Covid-19 mereka membatasi aktivitas keluar rumah dan menahan diri untuk berbelanja, saat ini mulai berani berkegiatan. 

Sementara Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman juga melihat hal tersebut akan berimbas pada peningkatan konsumsi produk makanan dan minuman di tahun depan. Industri ini sempat mengalami titik terendah di fase Ramadhan dan Lebaran yang seharusnya mencapai puncak.

Namun, mulai merambat naik pada kuartal tiga tahun 2020 dari 0,22 persen pertumbuhan kuartal dua menjadi 0,66 persen. Dalam kondisi normal, industri makanan dan minuman bisa tumbuh 7 sampai 9 persen, namun di tahun 2021 GAPMMI mencoba realistis. 

Peningkatan diyakininya akan terus terjadi menuju recovery pada semester satu tahun depan. Apalagi jika program pemerintah terkait pemulihan ekonomi terus berjalan hingga 2021.

“Perkiraan kami sekitar 5 hingga 7 persen pertumbuhannya. Itu karena berbagai prediksi menunjukan ekonomi Indonesia di 2020 sudah bottom, dan 2021 diperkirakan oleh IMF pertumbuhan sekitar 6 persen. Jadi kami tidak berani perkirakan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi,” ujar Adhi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut