Adaro Minerals (ADMR) Anggarkan Capex Hingga Rp1,324 Triliun, Untuk Apa?
JAKARTA, iNews.id - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 70 juta dolar AS hingga 90 juta dolar AS atau sekitar Rp1,030 triliun hingga Rp1,324 triliun pada tahun 2023. Capex tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan kinerja produksi batu bara perseroan.
Hingga akhir tahun 2023, perseroan membidik volume produksi batu bara mencapai 3,8 juta hingga 4,6 juta ton. Nantinya, perseroan akan terus menggenjot produksi hingga mencapai 6 juta ton.
“Kami akan optimalkan penambangan. Tahun ini 3,8 sampai 4,6 juta ton dan akan terus kita kembangkan sampai 6 juta ton,” kata Wakil Presiden Direktur ADMR, Iwan Dewono Budiyuwono dalam konferensi pers di St. Regis Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Untuk meningkatkan produksi, perseroan akan mengembangkan infrastruktur dengan membangun jalan angkut atau hauling road. Pengembangan infrastruktur tersebut akan meningkatkan kapasitas angkut menjadi 4,5 juta ton.
Selain itu, Adaro Minerals juga akan mengembangkan fasilitas karyawan secara bertahap. Hal itu dilakukan untuk mengejar target peningkatan kapasitas produksi perseroan.
“Kami sedang mengambil banyak permintaan. Buyer kita meminta banyak maka produksi harus ditingkatkan. Kami yakin bisa sampai 6 juta ton,” kata dia.
Hingga kuartal I 2023, ADMR mencatatkan produksi batu bara sebesar 1,22 juta ton atau naik 97 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 0,62 juta ton.
Dari sisi penjualan, ADMR mencatat volume penjualan tumbuh 44 persen menjadi 0,85 juta ton dari sebelumnya 0,59 juta ton. Adapun, volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal I 2023 mencapai 3,3 juta bcm, atau naik 124 persen dari 1,47 juta bcm, serta nisbah kupas kuartal ini tercatat 2,70x, atau 14 persen lebih tinggi dari sebelumnya 2,37x.
Dalam laporan resmi perseroan, disebutkan bahwa produksi dan penjualan pada periode ini berasal dari PT Maruwai Coal, dengan produksi batu bara kokas keras yang dijual dengan nama Lampunut Coal. Hingga Maret 2023, batu bara ini dijual ke para pelanggan domestik dan ekspor.
Editor: Jeanny Aipassa