Akan Uji Klinik Vaksin Covid GX-19N, Saham Kalbe Farma Diborong Investor
JAKARTA, iNews.id - Saham emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengalami kenaikan karena diborong investor pada perdagangan awal pekan, Senin (12/7/2021).
Naiknya saham KLBF diperkirakan terkait dengan telah disetujuinya uji klinik tahap 2b/3 vaksin GX-19N di Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Uji klinik tersebut akan dilakukan bulan ini.
Dari data RTI, saham KLBF langsung meningkat Rp30 atau 2,27 persen menjadi Rp1.350 per lembar pada pembukaan sesi I perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Hingga pukul 13.45 WIB, saham KLBF berada di kisaran Rp 1.340 per lembar, naik Rp 20 atau 1,52 persen.
Peningkatan harga KLBF pada perdagangan awal pekan ini sangat mengejutkan karena dalam sebulan terakhir saham KLBF telah mengalami penurunan 6,27 persen. Bahkan dalam setahun penurunannya mencapai 4,27 persen.
Frekuensi perdagangan saham KLBF mencapai 530 kali dengan 6,90 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp9,26 miliar. Price Earning Ratio (PER) 22,08 dengan market cap sebesar Rp63,28 triliun.
Namun investor nampaknya mulai melirik saham KLBF pascapengumuman manajemen mengenai rencana uji klinik vaksin GX-19N hasil kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan, Genexine Inc.
Sebelumnya, Kalbe Farma telah mengantongi persetujuan dari (BPOM) untuk melakukan uji klinik tahap 2b/3 untuk vaksin GX-19N di Indonesia.
Pelaksanaan uji klinik dari tahap 2b/3 akan dimulai Juli 2021 dan diharapkan dapat melakukan analisa interim untuk keamanan dan efikasi (kemampuan vaksin untuk mencetuskan kekebalan tubuh terhadap infeksi Covid-19 pada akhir tahun 2021.
Ketua Tim Peneliti uji klinik vaksin GX-19N, Iris Rengganis menjelaskan, pihaknya telah mempelajari DNA vaksin GX-19N dari Genexine dan terlihat vaksin tersebut memiliki potensi yang sangat baik untuk memberikan proteksi terhadap berbagai varian virus Covid-19 dan juga kemungkinan jangka waktu proteksi yang lebih lama. Keamanan untuk vaksin GX-19N dilihat juga sangat baik karena tidak menggunakan viral vector dan adjuvant.
"Di Indonesia, uji klinik vaksin GX-19N akan merekrut 1.000 subyek dengan lokasi pusat penelitian berada di FKUI, RSCM sebagai rumah sakit rujukan dan beberapa satelit yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Solo, dan Klaten," ucap Iris.
Uji klinik vaksin GX-19N tahap 2b/3 ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, dan juga menggandeng fakultas kedokteran lain, yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Krida Wacana, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada serta partner lainnya.
Iris menjelaskan bahwa vaksin Covid GX-19N ini berbeda dibandingkan dengan vaksin Covid-19 lainnya antara lain:
- Vaksin GX-19N berbasis DNA yang mengkode lebih banyak protein virus sehingga berpotensi menghasilkan antibodi yang lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam tubuh, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap COVID-19
- Vaksin GX-19N juga berpotensi memberikan perlindungan terhadap bagian dari virus yang jarang bermutasi, sehingga vaksin GX-19N diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap varian-varian baru COVID-19
- Vaksin GX-19N ini tidak mengandung adjuvant (zat tambahan dalam vaksin) sehingga berpotensi untuk dapat diberikan kepada masyarakat yang memiliki sistem imun yang lemah
- Dari data keamanan tahap 1 dan tahap 2a, vaksin GX-19N menunjukkan hasil yang aman dengan gambaran efek samping yang sifatnya ringan dan sementara
- Pemberian vaksin ini akan diberikan ke dalam otot dengan menggunakan alat khusus yang akan meningkatkan hantaran vaksin langsung ke dalam sel otot.
Editor: Jeanny Aipassa