Akuisisi Holcim, Semen Indonesia Ingin Perkuat Posisi Penguasa Pasar

JAKARTA, iNews.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan akan mengambil alih 80,64 persen saham di PT Holcim Indonesia Tbk. Akuisisi ini dilakukan untuk mewujudkan ambisi BUMN semen itu menjadi penguasa pasar (market leader) di Asia Tenggara.

Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan, perjanjian pengikatan jual beli bersyarat telah dilakukan antara Semen Indonesia dengan LafargeHolcim. Transaksi akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), anak usaha Semen Indonesia.

SKK Migas Dorong Kompetensi Generasi Muda di Sektor Energi

"Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia," kata Hendi melalui keterangan tertulis, Selasa (13/11/2018).

Dalam situasi industri semen nasional yang semakin kompetitif, menurutnya, kombinasi antara Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan membuat foot print semakin besar dan kuat.

Kuasai Holcim Indonesia, Semen Indonesia Rogoh Kocek Rp26 Triliun

Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.

"Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini dinilai akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik," kata Hendi.

Selain itu, kata dia, Semen Indonesia akan memperluas jaringan pabrik semendi dalam negeri, memperluas diversifikasi produk, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix.

Salah satu keuntungan yang akan diperoleh Semen Indonesia dari akuisisi ini dalam jangka pendek yaitu teknologi bahan bakar dari limbah yang sudah diterapkan Holcim Indonesia. Teknologi ini, ujar Hendi, akan diterapkan secara luas di seluruh fasilitas Semen Indonesia, sehingga makin meningkatkan efisiensi biaya.

Menurut Hendi, industri semen di Indonesia masih prospektif dan menjanjikan. Ini karena didukung oleh sejumlah kebijakan seperti Program Satu Juta Rumah, proyek infrastruktur pemerintah, dan berbagai proyek properti yang dikembangkan swasta.

Hendi menyebut, akuisisi ini juga semakin memperkuat Semen Indonesia dari sisi kapasitas dan jaringan bisnis. Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, di mana 63 persen dari kapasitas dikuasai swasta dan asing.

Hendi juga menambahkan akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan.

"Selain akan menjadikan Semen Indonesia sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun," ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah