Alasan Pertamina Tak Pangkas Harga BBM Premium: Kilang Terbatas
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) tetap mempertahankan harga BBM jenis Premium sebesar Rp6.450 per liter. Harga tersebut tetap dipertahankan meski harga minyak mentah dunia anjlok di bawah 40 dolar AS per barel.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, alasan perseroan tidak menurunkan harga karena stok minyak yang diolah sangat sedikit, sehingga tak terlalu berpengaruh pada harga dunia.
"Perlu dipahami ketika bicara tentang kondisi hari ini crude (minyak mentah) yang bisa diolah di kilah kita terbatas 3 persen dari crude dunia ini sebabkan harga (BBM) yang lebih tinggi," ujar Nicke dalam video virtual, Senin (5/10/2020).
Oleh karena itu, kata Nicke, Pertamina tengah membangun kilang minyak agar pengolahan bisa dilakukan lebih banyak. Saat ini, beberapa kilany sudah berusia tua di samping kapasitasnya yang sedikit.
"Pertamina saat ini memiliki program refinery development program (RDMP) atau moderenisasi kilang existing serta grass root refinary (GSS) atau pembangunan kilang baru," katanya.
Dia berharap, bertambahnya kapasitas pengolahan BBM akan memengaruhi harga jual BBM.
"Kita harapkan setelah pembangunan ini harga dari crude yang diolah dapat kita tekan yang ujung-ujungnya akan berpengaruh terhadap harga pokok produksi, dengan demikian kita harapkan harga BBM akan makin kompetitif, makin affordable (terjangkau) bagi masyarakat Indonesia," ucap Nicke.
Editor: Rahmat Fiansyah