Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nusron Ungkap Penyebab Sengketa Lahan Milik JK di Makassar 
Advertisement . Scroll to see content

Anak Usaha IATA Dapat Sertifikat Operator Pesawat Udara dari Kementerian Perhubungan

Jumat, 24 Desember 2021 - 08:00:00 WIB
Anak Usaha IATA Dapat Sertifikat Operator Pesawat Udara dari Kementerian Perhubungan
PT Indonesia Air Transport (IAT), anak usaha PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), mendapat Seritifikat Operator Pesawat Udara dari Kementrian Perhubungan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – PT Indonesia Air Transport (IAT), anak usaha PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), mendapat Seritifikat Operator Pesawat Udara dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan.

Sertifikat tersebut menyatakan bahwa IAT berwenang menyelenggarakan angkutan udara niaga sesuai dengan petunjuk pengoperasian dan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil yang berlaku.

Dengan didapatkannya sertifikat itu, IATA selangkah lebih maju mewujudkan rencananya untuk mengubah bisnis utama menjadi perusahaan investasi.

Hal itu, sejalan dengan keputusan perseroan untuk mengubah bisnis utamanya menjadi perusahaan investasi, dimana investasinya akan berada pada unit-unit bisnis yang masing-masing akan menjalani usaha pertambangan, infrastruktur, dan transportasi udara. 

IATA berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 20 Januari 2022 meminta restu Pemegang Saham untuk berbagai aksi korporasi, antara lain:

1. Rencana perubahan kegiatan usaha utama Perseroan
2. Rencana pengalihan aset Perseroan kepada IAT, anak perusahaan yang dimiliki 99,99 persen
3. Rencana pengambilalihan 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT)

Untuk diketahui bahwa dengan nilai transaksi sebesar 140 juta dolar Amerika Serikat (AS), akuisisi ini telah mencakup sembilan IUP milik BCR yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sebagai berikut:

- PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), keduanya sudah beroperasi dan aktif menghasilkan batubara dengan kisaran GAR 2.800 – 3.600 kkal/kg. BSPC memiliki perkiraan total sumber daya 130,7 juta MT, sementara PMC memiliki 76,9 juta MT, dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT.

- PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE), keduanya ditargetkan untuk memulai produksi batubara pada 2022. Ditambah lagi, PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) sedang disiapkan untuk beroperasi dalam satu atau dua tahun dari sekarang. Tujuh IUP ini dinilai sangat prospektif, dengan estimasitotal sumber daya sebesar lebih dari 1,4 miliar MT.

- Selain itu, BCR yang telah didukung infrastruktur memadai seperti dermaga dan jalan angkut sepanjang 12 km, terus berupaya meningkatkan kapasitas produksinya dengan rencana pembangunan dermaga dan jalan angkut baru dalam waktu dekat.

Hingga akhir tahun ini, dengan target produksi sebesar 2,5 juta metrik ton, pendapatan BCR diperkirakan mencapai 74,8 juta dolar AS dengan EBITDA 33 juta dolar AS. Ke depannya, BCR akan meningkatkan produksinya menjadi 8 juta metrik ton pada 2022.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut