Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Militer Kamboja dan Thailand Saling Gempur Jelang Pertemuan Menlu ASEAN di Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Ancaman Resesi Global, Indonesia dan ASEAN Diprediksi Tak Kehilangan Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 03 November 2022 - 20:31:00 WIB
Ancaman Resesi Global, Indonesia dan ASEAN Diprediksi Tak Kehilangan Momentum Pertumbuhan Ekonomi
Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, saat menghadiri Cathay Forum 2022 di Singapura baru-baru ini. (Foto: Twitter @johnriady)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ancaman resesi global diprediksi tak membuat Indonesia dan ASEAN kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, Indonesia dan ASEAN masih memiliki kekuatan domestik dan kawasan yang cukup baik guna meredam dampak terburuk dari resesi ekonomi

Menurut Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, sewaktu perdagangan internasioal lesu akibat kontraksi perekonomian yang terjadi di negara-negara besar, Indonesia dan negara kawasan ASEAN bisa mengandalkan pasar domestik maupun regional. 

“Persoalan utama memang masih menghantui, seperti terganggunya rantai pasok global, berimbas kepada aliran bahan baku maupun sektor energi. Namun dari perkiraan berbagai lembaga global, Indonesia dan kawasan ASEAN masih jauh lebih baik,” ungkap John Riady, saat menghadiri Cathay Forum 2022 di Singapura baru-baru ini.

Dia meyakini ASEAN ke depan akan jauh lebih berkembang. Saat ini saja, lanjutnya, ASEAN merupakan kawasan ekonomi terpadat ketiga di dunia, dengan tingkat pertumbuhan nomor tiga setelah China dan India. 

Berdasarkan riset IMF dan Standard Chartered, Indonesia akan menjadi negara peringkat empat PDB terbesar di dunia yang mencapai 10,1 triliun dolar AS pada 2030. Indonesia membuntuti posisi China, India, dan Amerika Serikat. 

Proyeksi tersebut, ungkap John, sangat mungkin terealisasi mengingat Indonesia dan ASEAN memiliki populasi produktif yang cukup besar. Pada 2030, populasi usia kerja di ASEAN bakal meningkat 40 juta orang dari saat ini. Sementara di negara-negara maju justru mengalami penyusutan. 

“Dan Indonesia mengambil porsi sekitar setengah dari pupulasi usia kerja di ASEAN,” kata John. 

Dia menjelaskan, faktor tersebut juga akan membuat penetrasi digital di Indonesia semakin masif ke depan. Mengacu riset Google dan Bain, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mengalami lonjakan tajam sejak dua tahun lalu

Bahkan pada 2030, ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan mencapai nilai sebesar 330 miliar dolar AS, meningkat lima kali lipat dari 2021 yang sebesar 70 miliar dolar AS.

John menilai prediksi itu tidak mengejutkan, sebab diukur dari sudut valuasi perusahaan teknologi digital saja terjadi peningkatan 1.000 kali lipat dalam 8 tahun terakhir.

“Pada 2014, value dari seluruh perusahaan teknologi di Indonesia hanya berkisar Rp1 triliun. Saat ini, dengan semakin majunya perusahaan tersebut, nilainya bisa mencapai Rp1.000 triliun,” ungkap John.

Terkait dengan itu, lanjutnya, Lippo Group juga akan memainkan peran penting bagi ekonomi digitak Indonesia. Menurutnya, Lippo Group akan mengawal episentrum pertumbuhan Asean dan dunia dengan mengoptimalkan lagi kinerja seluruh tentakel bisnis yang meliputi properti, kesehatan, ritel, dan investasi teknologi. 

“Lippo Group memainkan proksi bagi kemajuan ekonomi Indonesia secara signifikan, dan kami akan terus memanfaatkan perubahan teknologi untuk berinovasi, serta memperkuat posisi kepemimpinan kami,” tutur John.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut