Anggota DPR Minta Kemenhub Tutup Bandara Halim Perdanakusuma: Seperti di Daerah Tertinggal
JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi V DPR Fraksi Gerindra, Mulyadi meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menutup Bandara Halim Perdanakusuma untuk keperluan komersial. Hal itu dikarenakan pelayanan yang buruk,
Menurut Mulyadi, pelayanan di Bandara Halim Perdanakusuma sangat buruk. Bahkan, ia menilai tata kelola di bandara tersebut seperti di daerah tertinggal.
"Saya berkali-kali gunakan Halim. Konteks bandara kan pelayanan ya, saya tidak merasa Halim di Jakarta. Halim seperti di daerah tertinggal, bahkan di bandara perintis saya rasa. crowded fasilitas maupun tata kelolanya," ujar dia saat rapat dengar pendapat (RDP) Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub dengan Komisi V DPR, Senin (10/7/2023).
Mulyadi pun menceritakan pengalamannya saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Saat hujan deras ia mengaku hanya disiapkan payung karena tidak ada fasilitas garbarata atau jembatan yang menghubungkan pintu pesawat dengan ruang bandara.
Seharusnya, kata Mulyadi, sebagai bandara yang diperuntukkan untuk melayani komersial diperlukan adanya layanan yang baik untuk para penumpang. Ia pun meminta agar Bandara Halim Perdanakusuma ditutup.
"Jadi mohon maaf itu saya kira bandara Halim adalah simbol negara yang sangat terbelakang. Maka saya mohon izin, saya rekomendasikan kaji itu Halim tutup. Apa katanya direnov hasilnya gitu," katanya.
Ia pun merekomendasikan agar Bandara Halim Perdanakusuma dikembalikkan fungsinya, seperti awal, yakni pangkalan militer atau bandara VIP.
"Tutup saja itu kembalikan saja sebagai pangkalan militer, atau VIP atau privat jet," ucap dia.
Sementara itu, anggota Komisi V, Sudewo mengaku prihatin melihat kondisi Bandara Halim Perdanakusuma yang merupakan etalase Ibu Kota Jakarta yang seharusnya menjadi parameter Indonesia dalam konteks transportasi udara. Akan tetapi kenyataannya pelayanan di bandara tersebut tidak layak.
Menurutnya, Bandara Halim memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik dan bisa mendatangkan keuntungan yang besar. Dia menyarankan akan pengelolaan bandara tersebut diberikan kepada pihak swasta.
"Apa solusinya? Dirobohkan, dibangun ulang, ditata ulang, seperti pada standar bandara internasional, membanggakan bagi Indonesia karena itu di Ibu Kota. Saya sangat aneh kenapa tidak dikelola sedemikian rupa," katanya.
Editor: Puti Aini Yasmin