Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Popok hingga Tisu Basah Masuk Daftar Kajian Barang Kena Cukai!
Advertisement . Scroll to see content

Angka Kelahiran Rendah, Perusahaan di Jepang Hentikan Produksi Popok untuk Bayi

Jumat, 29 Maret 2024 - 05:25:00 WIB
Angka Kelahiran Rendah, Perusahaan di Jepang Hentikan Produksi Popok untuk Bayi
Produsen popok di Jepang, Oji Holdings mengumumkan akan berhenti memproduksi popok untuk bayi di negara tersebut. (Foto: Dok. OJI Holdings)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Produsen popok di Jepang, Oji Holdings mengumumkan akan berhenti memproduksi popok untuk bayi di negara tersebut. Sebagai gantinya, perusahaan akan berfokus pada pasar untuk orang dewasa.

Oji Holdings merupakan perusahaan terbaru yang melakukan perubahan, di mana Jepang mengalami penuaan pesat dengan angka kelahiran berada pada rekor terendah. Penjualan popok dewasa melampaui penjualan popok bayi di negara ini selama lebih dari satu dekade.

Mengutip BBC, jumlah bayi lahir di Jepang pada 2023 mencapai 758.631, turun 5,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini juga merupakan rekor jumlah kelahiran terendah di Jepang sejak abad ke-19. Pada 1970-an, angkanya mencapai lebih dari 2 juta.

Dalam sebuah pernyataan, Oji Holdings mengatakan anak perusahaannya, Oji Nepia, saat ini memproduksi 400 juta popok bayi setiap tahunnya. Produksi telah menurun sejak 2001, ketika perusahaan mencapai puncaknya sebanyak 700 juta popok.

Pada 2011, pembuat popok terbesar di Jepang, Unicharm, mengatakan penjualan popok dewasa telah melampaui penjualan popok bayi.

Sementara itu, pasar popok dewasa telah berkembang dan diperkirakan bernilai lebih dari 2 miliar dolar AS. Jepang kini merupakan salah satu negara dengan populasi tertua di dunia, dengan hampir 30 persen dari mereka berusia 65 tahun ke atas. Tahun lalu, untuk pertama kalinya, proporsi penduduk berusia di atas 80 tahun melampaui 10 persen.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut